PIKIRAN RAKYAT – Bima Yudho ‘Awbimax’ kini mendapat pembelaan dari banyak pihak usai lantang dan berani mengkritik infrastruktur Lampung. Pemuda yang kini tinggal di Australia itu dilaporkan oleh advokat Lampung, Gindha Ansori.
Awbimax dinilai menyebarkan berita bohong atau hoaks dan dilaporkan dengan UU ITE oleh Gindha Ansori. Tak cukup sampai di situ, keluarga Bima Yudho yang saat ini masih berada di Lampung sempat didatangi polisi untuk melakukan profiling.
Bima Yudho sempat menangis saat tahu sang ayah yang merupkaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai dipanggil oleh Bupati Lampung Timur. Awbimax menyebut sang ayah juga langsung ditelepon oleh Gubernur Lampung dan disebut tak bisa mendidik anak.
Atas berbagai ancaman dan intervensi ini, masyarakat mengecam sikap pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) di Lampung. Tak sedikit masyarakat yang berbondong-bondong mendesak adanya perlindungan untuk keluarga Bima di Lampung.
Baca Juga: Indonesian TikToker Awbimax Criticizes Lampung Government, Faces Legal Problems and Intimidation
Menkopolhukam Mahfud MD bahkan menilai kritikan Bima tersebut tak seharusnya ditanggapi dengan cara serius. Namun pemerintah harusnya ikut menggaet sang pemuda dan menerima kritikan untuk perbaikan ke depannya.
Hal senada juga disampaikan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandarlampung dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung. Menurut dua lembaga ini, pengaduan terhadap Awbimax adalah bentuk pelanggaran kebebasan berekspresi dan berpendapat masyarakat.
Pihak LBH Bandarlampung menegaskan bahwa kebebasan berpendapat harus dijamin oleh negara. Hal itu juga sebagai hak asasi manusia (HAM) yang telah dijamin konstitusi.
“Negara wajib untuk memenuhi dan melindungi hak tersebut,” kata Direktur LBH Bandarlampung Sumaindra Jarwadi.