kievskiy.org

Dukung Awbimax, Ahmad Sahroni: Walau Bahasanya Kurang Layak, Kritiknya Berbasis Data

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. /Pikiran-Rakyat.com/Amir Faisol Pikiran-Rakyat.com/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Pemerintah Daerah khususya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terbiasa menerima kritik berkaitan dengan konten viral TikToker Awbimax.

TikToker Awbimax atau yang bernama asli Bima Yudho Saputro viral lewat kontennya yang membeberkan kekurangan yang disebut dimiliki provinsi tempatnya berasal, Lampung, seperti infrastruktur maupun pendidikan.

Video TikTok pria yang tengah menempuh studi di Australia tersebut pun didukung warganet karena mengungkap kritik yang membangun. Sementara itu advokat Ghinda Ansori Wayka pun melaporkannya ke polisi terkait Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Ahmad Sahroni minta Pemprov Lampung terbiasa terima kritik

Baca Juga: LBH Lampung: Memolisikan Awbimax karena Kritik Pemerintah Cederai HAM

Menurut Ahmad Sahroni, kritik dari anak muda hendaknya diterima pihak pemerintah khususnya Pemprov Lampung. Keresahan sang TikToker dianggapnya juga sebagai kritik yang dirasakan sebagian besar warga setempat.

"Seluruh pemerintah daerah, khususnya Pemprov Lampung yang sedang mendapat sorotan, harus lebih terbiasa menerima kritik,” kata Sahroni.

“Sebab, walaupun beberapa bahasa penyampaiannya kurang layak, namun kritiknya itu berbasis data dan fakta di lapangan," ujarnya melanjutkan, dilansir dari laman DPR.

Tak hanya itu, Anggota DPR Fraksi NasDem itu juga mengajak banyak pihak berkolaborasi dalam menyampaikan kritik yang membangun ke pemerintah. Adapun mengenai isu orangtua Bima ditegur Gubernur Lampung, Sahroni turut menyesalkannya.

Baca Juga: Polda Lampung Soal Polisi Datangi Rumah Awbimax: Justru untuk Beri Rasa Aman dan Nyaman

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat