kievskiy.org

Densus 88 dan BNPT Bakal Dilibatkan dalam Rekrutmen Anggota Polisi

Ilustrasi - Polri menggelar upacara Korps Raport atau kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi terhadap 42 Perwira Tinggi (Pati) dan 121 Perwira Menengah (Pamen).
Ilustrasi - Polri menggelar upacara Korps Raport atau kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi terhadap 42 Perwira Tinggi (Pati) dan 121 Perwira Menengah (Pamen). //Dok. Div Humas Polri /Dok. Div Humas Polri

PIKIRAN RAKYAT - Polri bakal menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dalam rekrutmen anggota Polisi. Selain BNPT, Densus 88 Antiteror juga akan turut dilibatkan dalam proses tersebut.

Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri mengatakan, BNPT dan Densus 88 dilibatkan dalam rangka deteksi dini paham radikal dan perilaku menyimpang para calon taruna/i Akpol, Bintara, dan Tamtama tahun anggaran 2023. SSDM Polri pun telah diberi arahan untuk menyempurnakan baterai tes.

Alat uji dalam proses penerimaan Akpol, Bintara, dan Tamtama untuk mengecek karakter, kepribadian, dan mental mereka yang menempuh pendidikan kepolisian. "Polri ingin mereka yang masuk Akpol, Bintara dan Tamtama tidak terpapar paham radikal dan perilaku menyimpang, dan intoleran," ucap Asisten Kapolri Bidang SDM (As-SDM), Irjen Dedi Prasetyo pada Selasa, 18 April 2023.

Dia mengatakan, SSDM Polri telah melakukan rapat koordinasi dengan Densus 88 dan BNPT di Ruang Rapat Biro Dalpers SSDM Polri, Gedung TNCC, Senin, 17 April 2023 kemarin. Dari hasil rapat tersebut, Densus 88 memiliki tools yang dapat mendeteksi paham radikal yang berbentuk quesioner fisik dan computer assisted translation (CAT).

Baca Juga: Kapolri Lepas 434 Bus Mudik Gratis Polri Presisi untuk Kurangi Beban Jalan Tol dan Arteri

"Nanti, akan dikaji terlebih dahulu tools yang dimiliki oleh Densus dan dilakukan demo sebelum diterapkan dalam tahapan seleksi," ujar Dedi Prasetyo.

Sedangkan dari BNPT, mendukung penuh rencana SSDM Polri dalam deteksi dini para calon anggota Polri. "BNPT siap untuk koordinasi penyiapan konsep deteksi dini paham radikal serta bersedia koordinasi perihal data," tutur Dedi Prasetyo.

Menurutnya, data pemetaan deteksi dini pada saat rekrutmen calon anggota Polri ini juga akan digunakan dalam proses pembinaan karier kedepannya. Mantan Kapolda Kalteng itu menambahkan, akan memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas untuk melakukan penelusuran anggota Polri.

"Dalam rangka deteksi dini perilaku radikalisme dan intoleransi calon anggota Polri, kita akan bentuk tim khusus untuk pembahasan lebih lanjut," kata Dedi Prasetyo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat