kievskiy.org

MUI: Gerhana Matahari Berkenaan dengan Perilaku Manusia di Muka Bumi

Ilustrasi Gerhana Matahari Hibrida.
Ilustrasi Gerhana Matahari Hibrida. /Pixabay/Buddy_Nath

PIKIRAN RAKYAT - Langit Indonesia akan dihiasi Gerhana Matahari Hibrida pada Kamis 20 April 2023. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Muhammad Cholil Nafis menilai, fenomena tersebut merupakan peringatan dari Allah Ta'ala.

"Dalam kacamata keagamaan, gerhana matahari itu berkenaan dengan perilaku manusia di muka bumi, termasuk kerusakan dan banyaknya maksiat," tutur dia di Jakarta, Rabu 19 April 2023.

Fenomena gerhana matahari menurutnya merupakan kejadian yang Allah Ta'ala ciptakan agar manusia sadar. Oleh sebab itu, menurutnya, manusia dianjurkan untuk memperbanyak istigfar, sedekah, selawat, dan melaksanakan salat khusuf, sebagai bentuk pertaubatan.

"Dalam surah Yasin itu ada ayat yang berbunyi wa syamsu tajri limustawarril lahaa," ujar Cholil menerangkan, seperti dilaporkan Antara.

Baca Juga: Konflik Sudan Memanas, DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Selamatkan WNI

Menurutnya, ayat tersebut diceritakan peristiwa perputaran matahari pada porosnya dan penyebab terjadinya gerhana matahari.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat, dan bersedekahlah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat