kievskiy.org

Mahfud MD Sebut Pilot Susi Air Dijadikan KKB Sebagai Tameng Hidup: Negara Tak Boleh Diam

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. /Antara/Laily Rahmawaty

PIKIRAN RAKYAT – Pilot Susi Air, Philip Mark Marthens per hari Sabtu, 22 April 2023 sudah menjadi sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya selama 74 hari. Dalam misi penyelamatan pilot tersebut, aparat banyak yang gugur usai diserang oleh kelompok separatis tersebut.

Kabar terbaru, ada empat prajurit TNI yang gugur usai ditembak oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya. Keempat prajurit tersebut sebelumnya diturunkan di wilayah Nduga, Papua Pegunungan saat hendak mencari Pilot Susi Air.

Usai makin banyaknya aparat yang jadi korban KKB pimpinan Egianus Kogoya, Menkopolhukam Mahfud MD pun langsung buka suara. Menurut Kompolnas, negara harus hadir dan tak boleh diam dalam upaya pembebasan Pilot Susi Air tersebut.

Menurut Mahfud, untuk menumpas KKB bukanlah hal yang sulit dilakukan pemerintah dan aparat. Namun pemerintah tetap harus memperhatikan kondisi masyarakat di sekitar lokasi.

Baca Juga: 4 Prajurit TNI yang Gugur Akibat Serangan KKB Akan Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

“Kalau hanya menumpas (KKB), itu sangat mudah, karena melindungi masyarakat sipil juga menjadi tugas negara, tapi kami tentu tidak boleh diam dalam menghadapi pemberontak. Itu kata kunci berikutnya,” ucap Mahfud MD pada Sabtu, 22 April 2023 dikutip dari Antara.

Untuk membebaskan Pilot Susi Air, aparat gabungan dari TNI dan Polri sudah membuat strategi dalam upaya pembebasan Pilot Susi Air. Tak dimungkiri bahwa dalam upaya pembebasan tersebut aparat terkendala oleh dua hal.

Kendala pertama adalah Pilot Susi Air yang merupakan sandera KKB kini dijadikan tameng hidup, atau untuk menjadi perlindungan diri KKB. Kelompok separatis tersebut selalu memberi ancaman akan membunuh Philip jika pemerintah bergerak, padahal Indonesia sebagai negara beradab, harus bisa melindungi warga negara asing.

Sedangkan kendala kedua adalah KKB juga menjadikan perempuan dan anak sebagai alat untuk melindungi diri dari pergerakan aparat. Pemerintah pun harus berhati-hati dalam bertindak agar Pilot Susi Air atau masyarakat sipil tak jadi korban.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat