kievskiy.org

3 Alasan Maraknya Polisi dan TNI Gadungan: Dianggap Mapan, Pensiun Terjamin

Ilustrasi polisi gadungan dan TNI gadungan.
Ilustrasi polisi gadungan dan TNI gadungan. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT – Peneliti sekaligus Dosen Sejarah Militer Universitas Gadjah Mada (UGM), Satrio Dwicahyo, mengamati fenomena maraknya polisi gadungan dan Tentara Nasional Indonesia atau TNI gadungan yang kerap kali terjadi.

Menurut Satrio, media sosial (medsos) turut berpengaruh terhadap hal tersebut. Hadirnya medsos memang mempopulerkan segala hal termasuk aparat yang memanfaatkannya untuk menciptakan citra positif di kalangan masyarakat.

"Hal itu secara tidak langsung akan membuat instansi mereka tertuntut untuk jadi lebih transparan,” kata peneliti mengenai polisi gadungan dan TNI gadungan tersebut.

Hal tersebut memunculkan pula fenomena aparat gadungan baik yang mengaku polisi maupun TNI yang memanfaatkan seragam palsu yang dikenakannya untuk melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.

Baca Juga: Minta Uang ke Hajatan dan Masjid Pakai Baju Dinas, TNI Gadungan Diringkus Usai Setahun Beraksi

3 alasan maraknya fenonema polisi dan TNI gadungan

Simak selengkapnya, dilansir dari laman The Conversation:

1.    Simbol tentang maskulinitas

Maskulinitas ini berkaitan dengan sejarah pembentukan identitas bangsa Indonesia yang dipengaruhi militer. Mereka dianggap aktor penting yang turut melahirkan bangsa ini.

“Konstruksi seperti di atas dapat menjelaskan menjamurnya pandangan [real men are soldiers, real soldiers are men] (pria sejati adalah tentara, tentara adalah pria sejati) dalam masyarakat Indonesia. Ironisnya, pandangan ini tidak hanya diusung oleh laki-laki, tapi juga diamini banyak perempuan,” kata Satrio.

Baca Juga: Komplotan Polisi Gadungan Hobi Tipu Dibekuk Aparat, Gunakan Senjata Mainan untuk Takuti Korbannya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat