kievskiy.org

Seolah Abadi, Semburan Api di Rest Area Tol Cipali Belum Padam

Semburan api terjadi di Rest Area KM 86 Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (26/4/2023).
Semburan api terjadi di Rest Area KM 86 Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (26/4/2023). /Antara/HO-Humas Polda Jawa Barat

PIKIRAN RAKYAT - Sembuaran api yang ada di rest area KM 86 B Tol Cipali seolah menyala abadi. Pasalnya, hingga saat ini, si jago merah tersebut belum padam.

Semburan api tersebut pertama kali muncul pada Rabu, 26 April 2023. Hingga Jumat, 28 April 2023, petugas masih belum bisa memadamkannya.

Semburan api tersebut muncul dari kawasan tempat parkir kendaraan di rest area. Awalnya, semburan api itu diduga berasal dari kebocoran pipa milik Pertamina.

Setelah dilakukan penyelidikan, dari Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi, semburan api tersebut dinyatakan bukan berasal dari pipa Pertamina. Semburan api disebut berasal karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang keluar dari permukaan daerah di rest area Tol Cipali.

Baca Juga: Menkumham Buka Suara Soal Dhawang Delvie, Sipir Lapas Rajabasa Lampung yang Viral karena Pamer Harta

"Belum padam. Kami bersama dinas terkait hingga pihak Pertamina telah berupaya untuk melakukan penanggulangan smeburan api di sumur rest area tersebut dengan mempertimbangkan risiko terkecil," kata Kapolres Subang, AKBP Sumarni dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Sejumlah penanganan yang dilakukan yaitu mengevakuasi warga yang ada di dalam rest area, penutupan rest area KM 86 B, hingga pemasangan garis polisi di sekitar semburan api. Selain itu, tim tenaga kesehatan juga berjaga di lokasi apabila ada kondisi darurat selama upaya pemadaman semburan api tersebut.

"Berdasarkan hasil rapat bersama tim terpadu, penanggulangan fenomena semburan api akan dilakukan menggunakan metode capping di area semburan api. Caranya dengan mengalirkan gas dari sumur air melalui pipa-pipa yang sedang didesain oleh tim ahli dan teknis Pertamina EP. Tim lainnya membantu pelaksanaan eksekusi pekerjaan," ujar Sumarni.

Sampel gas dari area semburan akan diambil untuk dilakukan penelitian lebih lanjut apabila situasinya sudah memungkkinkan. Penelitian itu juga dimaksudkan untuk mengetahui jenis gas yang muncul, apakah biogenic atau thermogenic.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat