PIKIRAN RAKYAT - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengimbau warga Muhammadiyah untuk tidak menggunakan nama dan simbol Muhammadiyah dalam mendukung calon presiden (capres) tertentu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau ada di antara warga Muhammadiyah yang mau mendukung salah satu capres dan melakukan penggalangan kekuatan pemilih di tengah-tengah masyarakat, silakan saja. Tapi, jangan membawa-bawa nama dan simbol-simbol Muhammadiyah," kata Anwar Abbas pada Sabtu, 29 April 2023 seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.
Menurut Anwar, penggunaan nama dan simbol Muhammadiyah dalam mendukung calon presiden tertentu, akan menimbulkan kesan Muhammadiyah memiliki preferensi politik tertentu, bahkan terlibat secara langsung dalam politik praktis.
Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah melihat politik sebagai wadah perjuangan untuk mewujudkan nilai-nilai yang dianutnya, bukan sekadar sebuah perjuangan untuk memperebutkan kekuasaan.
Baca Juga: Pendatang Baru di Jakarta Diimbau Sudah Punya Pekerjaan agar Tidak Jadi Gelandangan
"Artinya, politik bagaimana caranya supaya pihak-pihak yang bersaing dalam pilpres menjunjung tinggi dan berusaha untuk menerapkan nilai luhur Pancasila dan dalam hukum dasar negara, yaitu UUD NKRI 1945," tuturnya.
Anwar juga menekankan bahwa Muhammadiyah senang melihat semakin banyak calon presiden yang muncul untuk Pilpres 2024. Muhammadiyah juga memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk memilih calon presiden yang mereka dukung.
Namun, sebagai sebuah organisasi, Muhammadiyah tidak akan terlibat dalam aktivitas dukungan terhadap calon presiden tertentu.
"Dalam konteks pilpres, sudah jelas Muhammadiyah tidak akan terlibat dengan kegiatan dukung-mendukung siapa yang akan dipilih menjadi presiden," ujar Anwar Abbas.
Baca Juga: Plt Ketum PPP Mardiono Temui Megawati Hari Ini, Bahas Koalisi Pemenangan Ganjar di Pilpres 2024?