kievskiy.org

Hari Pendidikan Nasional 2023, Gubernur Jatim Harapkan Konsep Pendidikan Makin Relevan dengan Zaman

Ilustrasi pendidikan.
Ilustrasi pendidikan. /Freepik/gpointstudio Freepik/gpointstudio

PIKIRAN RAKYAT - Hari Pendidikan Nasional dirayakan masyarakat Indonesia pada Selasa, 2 Mei 2023. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemukakan pendapatnya tentang Hardiknas 2023 ini.

Khofifah menyampaikan harapan untuk dunia pendidikan Indonesia agar semakin mengikuti perkembangan zaman yang makin menjajaki era digital. Menurutnya, dunia pendidikan yang terus memperbarui diri juga akan berdampak bagi mereka yang memulai terjun ke dunia kerja.

"Saat ini tren dunia kerja sangat dinamis. Belum lagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat," ujar Khofifah Indar Parawansa dalam pernyataan di Surabaya, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Selasa, 2 Mei 2023.

"Pertukaran informasi kini terjadi begitu pesat tanpa batasan ruang dan waktu," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Hardiknas 2023, Momentum Tingkatkan Pendidikan dan Semangat Merdeka Belajar

Lebih lanjut, tersedianya ruang digital, menurut Khofifah adalah peluang sekaligus tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia. Salah satunya, pendidikan Indonesia saat ini sedang bergerak mewujudkan merdeka belajar, sehingga perlu didukung berbagai pihak terkait.

"Konsep pendidikan merdeka belajar harus mampu melahirkan berbagai kreativitas baru dan juga inovasi yang terus berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia Emas," ujarnya menerangkan.

Dalam hal ini, penerapan suatu konsep pendidikan di Indonesia memang perlu bersifat terbuka dan adaptif, tetapi tanpa melupakan identitas kebangsaan.

"Pendidikan yang relevan dengan zaman, nafasnya harus tersusun seiring dan mengiringi perubahan dan industri digital," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: 15 Twibbon Hari Pendidikan Nasional 2023, Desain Terbaru dan Cocok untuk Meriahkan Hardiknas

Jika dilihat dari konsep Merdeka Belajar, sumber-sumber belajar tidak hanya berada dalam ruang kelas yang sempit, melainkan perlu dibawa ke hal-hal lain yang lebih menantang kemampuan.

"Misalnya anak didik yang harus pintar dan dituntut juara renang, tak harus latihan melulu di kolam renang yang sempit. Dasarnya, tantangan hidup seperti di lautan lepas yang berarus dan berombak," ujar mantan Menteri Sosial itu.

Pada akhirnya, kompetensi-kompetensi yang diajarkan dalam dunia pendidikan akan dipakai sebagai modal penting selama bersaing dalam dunia kerja.

"Tuntutan untuk memiliki kompetensi sangat besar. Kompetensi akan menjadi modal untuk bersaing di dunia kerja atau industri," ujarnya lagi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat