kievskiy.org

Rumput Laut Sulit Dicari, Penangkaran Penyu di Tanjung Benoa Bali Krisis Pasokan Pakan

Penyu yang baru menetas di penangkaran.
Penyu yang baru menetas di penangkaran. /Antara/Budi Candra Setya

PIKIRAN RAKYAT – Pengelola penangkaran penyu Tambaksari di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali tengah dilanda krisis pasokan pangan. Hal ini lantaran minimnya budidaya rumput laut di daerah sekitar.

Rumput laut adalah makanan utama penyu hijau (Chelonia mydas). Penangkaran Tambaksari saat ini sedang melakukan konservasi terhadap 13 ekor penyu. Dalam sehari satwa-satwa tersebut bisa menghabiskan 10 karung rumput laut dengan berat masing-masing mencapai 15 kilogram. Sekarung rumput laut biasanya dihargai sekira Rp30.000.

“Rumput lautnya susah kami cari,” ucap Made Sutama selaku pemilik penangkaran, dikutip dari Antara.

Pasokan pakan yang diperoleh penangkaran Tambaksari selama ini berasal dari nelayan di Tanjung Benoa. Di wilayah ini ada 6 penangkaran penyu lainnya yang juga butuh pasokan rumput laut.

Baca Juga: Polda Bali Ringkus Pengepul 21 Ekor Penyu Hijau yang Dikirim dari Madura

Belum lagi baru-baru ini Polda Bali menitipkan 21 ekor penyu yang berhasil diamankan dari rumah seorang pengepul. Kedatangan penyu titipan ini jelas membuat kebutuhan pakan makin tinggi.

Sebelumnya, Polda Bali telah meringkus pria berinisial MJ (48) yang ketahuan menjadi pengepul penyu kiriman dari Madura, Jawa Timur. MJ mengaku sudah menjual daging penyu sejak 1998, meski status satwa tersebut yang diambang kepunahan.

Penyu sitaan tersebut diperkirakan berusia 10 sampai 50 tahun dan ditempatkan dalam 5 kolam berbeda pada penangkaran Tambaksari di bawah pengawasan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Bali.

Di penangkaran ini, kondisi kesehatan satwa akuatik tersebut bakal diawasi sebelum akhirnya siap dilepas kembali ke laut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat