kievskiy.org

3 Paus Mati dan Terdampar di Pulau Bali Selama Awal April, Warga Dilarang Ambil Minyak dari Bangkai Paus

Masyarakat menyaksikan seekor paus sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali, Rabu pagi yang saat itu masih dalam keadaan hidup.
Masyarakat menyaksikan seekor paus sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali, Rabu pagi yang saat itu masih dalam keadaan hidup. /Antara/HO-BPBD Klungkung

PIKIRAN RAKYAT – Di awal April 2023, terdapat tiga paus terdampar dan mati di sejumlah pantai di Denpasar, Bali. Kematian mamalia laut tersebut juga sampai disorot oleh media internasional.

Pasalnya, kematian paus sperma tersebut terjadi antara tanggal 1 April hingga 8 April 2023, belum ada dua pekan. Tak pelak kondisi lingkungan di pulau Bali kini jadi sorotan, sejumlah pihak juga menyinggung soal permasalahan sampah yang jadi permasalahan lingkungan sejak dulu.

Paus yang mati dan terdampar di Bali saat ini masih diteliti oleh Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar. Di tengah penelitian dan pengujian, tak dimungkiri masyarakat banyak yang mendekati bangkai paus tersebut dan ingin menontonnya.

Bahkan ada sejumlah orang yang berusaha memanfaatkan minyak dari bangkai paus yang mati di pulau Bali tersebut. Pihak BPSPL pun langsung mengeluarkan anjuran kepada masyarakat agar tak memanfaatkan atau mengambil minyak dari bangkai paus yang terdampar di Bali.

Baca Juga: Pimpin Misa Paskah, Paus Fransiskus Dorong Perdamaian untuk Ukraina dan Mengutuk Kekerasan di Timur Tengah

“Kami melakukan sosialisasi penanganan biota laut dilindungi terdampar dan membagikan poster jenis biota laut dilindungi,” ujar Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso.

Paus merupakan hewan yang dilindungi oleh negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasionak Konservasi Mamalia Laut.

Tiga paus yang mati terdampar tersebut ditangani dengan cara dikubur sesuai kesepakatan di lapangan. Paus yang mati pada 1 April 2023 lalu dikubur dengan alat berat dibantu Pemda, Yayasan Bali Bersih, dan masyarakat setempat.

“Sebelum dikubur, Yayasan Bali Bersih mengambil sampel paus untuk diuji di laboratorium agar diketahui jenis dan penyebab kematiannya,” kata Yudi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat