kievskiy.org

20 WNI Masih Disekap, Pekerjaan Rumah Pemerintah Indonesia Belum Selesai

Ilustrasi penyekapan.
Ilustrasi penyekapan. /Pixabay/LUNACOLOMBIANA Pixabay/LUNACOLOMBIANA

PIKIRAN RAKYAT - Pekerjaan rumah yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menanggulangi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) belum usai. Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) masih disekap di Myanmar.

Mereka dikabarkan disekap dan terdeteksi berada di Myawaddy, lokasi daerah konflik bersenjata antara militer Myanmar (Tat Ma Daw) dengan pemberontak Karen. Pemerintah Myanmar belum memberikan izin kepada KBRI Yangon untuk masuk ke wilayah tersebut karena risiko keamanan.

Selain risiko keamanan, otoritas Myanmar juga tidak bisa memasuki wilayah tersebut. Pasalnya, wilayah yang dikabarkan menjadi lokasi penyekapan WNI dikuasai oleh pemberontak.

Kabar penyekapan 20 WNI di Myanmar ditanggapi Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi. Ia berujar jika pemerintah Indonesia saat ini menaruh fokus ke dalam permasalahan tersebut.

Baca Juga: Jokowi Datang, Warga Lampung Ungkap Jarak Total Jalan Rusak

"Pemerintah memberikan perhatian besar dan terus berusaha memberikan pelindungan terhadap WNI yang menjadi korban perdagangan manusia yang dipekerjakan di Myawaddy, Myanmar," kata Retno LP Marsudi.

Retno LP Marsudi menjelaskan kondisi yang ada di Myawaddy. Myawaddy terletak 415 Km dari Yangon, 500 Km dari Bangkok, 567 Km dari Naypidaw, dan 11 km dari Mae Sot yang merupakan perbatasan Myanmar-Thailand.

"Myawaddy ini merupakan wilayah di mana otoritas pusat Naypydaw tidak memiliki kontrol secara penuh. Jadi teman-teman bisa membayangkan tantangan yang dihadapi," ujar Retno LP Marsudi.

Meskipun menghadapi tantangan dalam upaya membebaskan 20 WNI yang disekap itu, Retno LP Marsudi berujar jika pemerintah terus melakukan komunikasi. Pihaknya berjanji akan berupaya maksimal untuk segera memulangkan puluhan WNI tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat