PIKIRAN RAKYAT – Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengungkapkan strategi PDIP untuk memenangkan Pemilu Presiden 2024 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Untuk mengetahui peluang dan rencana, Ganjar menganalisis peta Pilpres 2014 dan 2019 di Kabupaten Jember.
Kepada masyarakat Jember, Ganjar menguraikan hasil analisisnya, tepatnya dalam agenda konsolidasi dan sosialisasi pemenangan Pilpres 2024 di GOR PKPSO Jember, Minggu sore, 7 Mei 2023.
Mulanya, Ganjar membandingkan data perolehan suara capres-cawapres yang disokong atau diusung PDIP, pada Pilpres 2014 dan 2019, yaitu Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Pasalnya, saat itu di Jember, pasangan Jokowi-JK memperoleh suara sebanyak 57,79 persen, meninggalkan Prabowo-Hatta Rajasa dengan perolehan angka 42,21 persen.
"Khusus di Jember pada peta hasil Pilpres 2014 tercatat Jokowi-Jusuf Kalla unggul pada 28 kecamatan, sedangkan Pak Prabowo-Hatta Rajasa unggul pada tiga kecamatan saja. Itu karena hasil jerih payah panjenengan semua," katanya.
Baca Juga: Menkes usai Dicabutnya Status Darurat Covid-19 oleh WHO: Ujiannya Sekarang ya Varian Acturus
Lalu di Pilpres berikutnya, tahun 2019, PDIP yang diwakili Jokowi-Ma'ruf Amin juga unggul dari rivalnya, Prabowo Subianto yang kala itu didampingi Sandiaga Uno. Perolehan suara Jokowi-Ma’ruf Amin unggul di 29 kecamatan.
"Perolehan suara Pak Jokowi naik satu kecamatan, yakni unggul di 29 kecamatan dengan perolehan suara 64,77 persen, sedangkan Pak Prabowo hanya menang pada dua kecamatan dengan perolehan suara 35,23 persen. Terjadi perbaikan perolehan suara," ucap dia.
Dapat disimpulkan, kata Gubernur Jawa Tengah itu, PDI Perjuangan Jember punya amunisi cukup untuk memenangkan Pilpres 2024, jika dilihat dari pengalaman sebelumnya.
Baca Juga: Kemenkes Tunggu Arahan Jokowi Terkait Status Covid-19, Rencanakan Pembiayaan Dialihkan ke Masyarakat