kievskiy.org

Ada Berita Hoaks Soal TNI yang Dukung Anies Baswedan, Polda Metro Jaya Turun Tangan

Ilustrasi hoax.
Ilustrasi hoax. /Pixabay/mohamed_hassan Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Polda Metro Jaya turun tangan untuk mengusut berita hoax mengenai TNI yang menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mencalonkan diri sebagai capres untuk Pilpres 2024.

TNI yang berada di sektor militer memiliki aturan untuk tidak terlibat dalam hal politik. Namun, dengan adanya video yang beredar jika para angkatan militer tersebut memberikan dukungan ke Anies Baswedan, kemudian menghebohkan masyarakat.

Usut punya usut, video tersebut dikabarkan merupakan berita palsu. Pada saat ini, Polda Metro Jaya sedang menyelidiki kasus tersebut.

"Secara laporan kami sudah terima. Tentu proses awal pra pelaporan ada konsultasi atau kajian. Setelah kami kaji, kami terima laporannya, kami juga akan telaah lebih dalam lagi untuk melakukan proses penyelidikan. Tahap saat ini masih dalam tahap penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Baca Juga: Puluhan Ribu Pelamar Kerja Serbu Purwakarta Job Fair 2023

Dalam proses penyelidikan tersebut, Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan TNI. Mereka akan meminta keterangan dari para angkatan militer tersebut baik secara verbal maupun bentuk lainnya untuk memaksimalkan proses penyelidikan.

"Tentunya dalam proses pengambilan keterangan verbal dan lain-lain tentu akan dilakukan upaya ini secara maksimal oleh penyidik. Kemudian himbauannya sama-sama menunggu dari perkembangan kasus terkait ITE nanti dari Krimsus akan sampaikan perkembangan," ujar Trunoyudo Wisnu Andiko dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

Video tersebut diunggah oleh pemilik akun YouTube Menara Istana. Dalam unggahan itu, terdapat narasi yang menyebutkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mendeklarasikan dukungan terhadap salah satu calon presiden berujung.

Video tersebut kemudian dilaporkan oleh kelompok Advokat Merdeka Pembela Rakyat (Ampera). Mereka mengeklaim jika video tersebut merupakan hoax atau berita bohong.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat