PIKIRAN RAKYAT – Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TTPU) mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo masih bergulir. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini mengungkap total aliran dana pencucian uang tersebut.
Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi, Asep Guntur Rahayu mengatakan, Rafael Alun ditaksir melakukan pencucian uang dengan nilai mencapai Rp100 miliar. Jumlah tersebut termasuk dengan nilai aset atau properti milik Rafael, tapi KPk tidak menyampaikan lokasi-lokasinya.
"Kira-kira mendekati Rp100 miliar, itu total dengan nilai aset propertinya," kata Asep saat dikonfirmasi, Jumat.
Asep menyampaikan, sampai saat ini KPK masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Sehingga, kata dia, ada kemungkinan nilai pencucian uang Rafael Alun masih bisa bertambah.
Baca Juga: Tangkap Pelaku Penipuan Tiket Konser Coldplay, Polisi Ungkap Jumlah Tersangka
“Jadi masih ada kemungkinan bertambah,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya kembali menemukan jejak aset Rafael Alun. Dalam waktu dekat, aset tersebut akan disita penyidik.
"Selain yang sudah disita kemarin, tim penyidik juga sudah menemukan indikasi adanya aset lain yang segera kami lakukan penyitaan," kata Ali saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 2 Juni 2023.
Ali menyebut penyitaan aset tersebut merupakan bagian dari penyidikan tindak pidana pencucian uang Rafael. Namun, Ali belum memberikan informasi rinci soal jenis aset yang sedang dibidik oleh penyidik KPK.