kievskiy.org

Tawuran PSHT dan Brajamusti Berujung Damai, Kasus Penganiayaan Diproses Sesuai Hukum

Polda DIY turun tangan atasi benrtokan PSHT dan Brajamusti, berujung damai kedua pihak saling sesalkan kerusuhan.
Polda DIY turun tangan atasi benrtokan PSHT dan Brajamusti, berujung damai kedua pihak saling sesalkan kerusuhan. /twitter.com/PoldaJogja

PIKIRAN RAKYAT - Rombongan anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) bentrok dengan rombongan suporter Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram (PSIM) Yogyakarta, Brajamusti pada Minggu 4 Juni 2023.

Tawuran ini terjadi buntut pengeroyokan yang terjadi pada 28 Mei 2023 lalu di kawasan Parangtritis, Bantul. Saat itu, Brajamusti menggelar pesta dan diklaim mendengarkan musik yang cukup keras hingga tengah malam.

Hal tersebut mengganggu warga sekitar termasuk Ali Susanto Joko Saputro anggota dari PSHT karena hingga pukul 01.00 WIB suara musik tersebut tidak kunjung mereda. Ali yang merupakan suami anggota DPRD DIY, Tustiyani itu bersama Koordinator Sar Satlinmas Korwil III Baron mendatangi tempat tersebut untuk menegur.

Akan tetapi, kedatangan Ali tak disambut baik oleh Brajamusti, bahkan menimbulkan pengeroyokan dengan senjata tajam. Akibatnya, Ali mendapatkan luka sayatan pada bagian tangannya dan dilarikan ke rumah sakit sehingga mendapatkan 16 jahitan di tangan dan enam jahitan di kepala.

Baca Juga: Tingkah Gubernur Lampung yang Curi Atensi: Larang Wartawan Liputan hingga Isu Maju Kembali di 2024

Ali yang merupakan anggota PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) ini pun membuat kelompok tersebut mendatangi Polres Bantul pada 29 Mei 2023 lalu. Mereka meminta polisi untuk menangkap oknum pengeroyokan anggotanya. Saat itu polisi mengaku sudah mendapatkan identitas pelaku.

Tawuran pun terjadi pada Minggu 4 Juni 2023 saat Rombongan PSHT mendatangi Jalan Kenari dengan motor diduga menuju markas PSIM dan Brajamusti di Stadion Mandala Krida sekitar pukul 16.30. Namun, rombongan motor tersebut dicegat oleh Brajamusti di daerah Gedung Balaikota Yogyakarta.

Hal tersebut menyebabkan bentrokan karena ada insiden pelemparan batu antara kelompok yang menyebabkan kaca pecah berserakan di jalan. Melihat hal tersebut, warga langsung menutup jalan akses masuk ke jalan dan gang sepanjang jalan Kenari. Bentrokan pun terjadi hingga malam hari.

Berakhir Damai

Kejadian tersebut berakhir damai usai Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turun tangan menghadapi aksi bentrokan tersebut. Kedua kelompok telah menyesalkan kejadian yang membuat Jalan Kenari sempat ditutup oleh warga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat