PIKIRAN RAKYAT - Penemuan bunker penyimpanan narkoba di sebuah kampus ternama di Makassar, Sulawesi Selatan, membuat penasaran tidak hanya publik, tetapi juga pejabat perguruan tinggi terkenal di sana.
Pasalnya, Polisi belum bersedia mengungkap nama kampus tempat bunker dan barang haram itu ditemukan. Mereka mempertimbangkan pengembangan kasus lebih lanjut, sehingga identitas kampus masih dirahasiakan.
Akan tetapi, disembunyikannya identitas kampus yang dimaksud, membuat para petinggi beberapa perguruan tinggi di Makassar menjadi gusar. Pasalnya, kampus mereka bisa saja dituduh sebagai lokasi bunker penyimpanan narkoba, padahal belum jelas kebenarannya.
Oleh karena itu, mereka meminta Polisi agar membuka nama kampus yang terlibat dalam peredaran barang haram tersebut ke publik. Hal itu dilakukan, agar nama kampus lain yang tidak terlibat tidak ikut tercoreng.
Baca Juga: Kronologi Oknum Polisi Sulawesi Barat Jadi Kurir Narkoba, Diiming-imingi Rp40 Juta
Mengejar Jaringan
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol. Dodi Rahmawan menuturkan bahwa di bunker tersebut terdapat brankas untuk menyimpanan barang bukti dan transaksi narkoba. Informasi terakhir, sebenarnya sudah masuk 3 kg di situ dan beredar cukup lama.
Meski begitu, pada saat ditanya wartawan di kampus mana bunker narkoba berada, dia belum bersedia menyebutkan karena menunggu momen tertentu dan juga sedang mengejar jaringan yang belum ditangkap.
"Ada jaringan lembaga pemasyarakatan. Jadi, pengembangannya ke lapas. Namun, saya belum sebutkan lokasinya di mana, jangan muncul dulu di media," kata Dodi Rahmawan, Kamis, 8 Juni 2023.
Dia menyebutkan, peredaran narkoba di lingkup kampus itu sangat cepat, juga ada sistem rekapitulasi atau manajemen marketing yang digunakan para pemainnya. Namun, pelakunya belum ada yang ditangkap.