kievskiy.org

Sempat Ribut dengan Pihak Keamanan, Seorang Ibu Tega Siksa Anaknya Diduga Alami Depresi

Satuan Tugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mengevakuasi bayi J disiksa ibunya, Yulia, yang diduga depresi di Jakarta, Rabu (19/8/2020).*
Satuan Tugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mengevakuasi bayi J disiksa ibunya, Yulia, yang diduga depresi di Jakarta, Rabu (19/8/2020).* /Instagram @sudin_sosial_jakbar

PIKIRAN RAKYAT - Anak balita disiksa oleh ibunya dengan cara diceburkan ke kolam di sebuah apartemen di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu 19 Agustus 2020.

Sang ibu yang tega menyiksa anak balitanya tersebut diduga mengalami depresi dan nekat menyiksa anaknya.

Yulia (45 tahun) tega menyiksa anaknya J yang berusia 7  bulan itu dengan melepaskan pelampung yang dikenakan oleh sang anak lalu menceburkannya ke dalam kolam renang.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Imbauan BMKG hingga Meggy Wulandari Akui Didekati Banyak Pria usai Bercerai

Berdasarkan penuturan Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius, di Jakarta, pihaknya mendapatkan laporan dari warga perihal kejadian tersebut.

Sebelum menceburkan anaknya ke dalam kolam, Yulia diketahui sempat ribut dengan pihak keamanan yang hendak menyelamatkan J.

Pihak keamanan apartemen sudah sempat meminta kepada Yulia agar tidak melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Karhutla Mulai Mengancam, BNPB Datangkan Dua Helikopter Buatan AS

"Dari keterangan saksi, sang anak sempat kejang. Kondisinya sedikit membiru. Saksi lain ada yang bikin video, tapi saksi tidak ada yang langsung ambil bayi J, hanya teriak saja," kata dia.

Dari keterangan para saksi, Yulia diduga depresi lantaran laki-laki warga negara asing yang menjalani hubungan dengannya, tidak mau bertanggungjawab.

Yulia diketahui pernah menikah, namun sudah bercerai dan memiliki dua anak dari suami sah sebelumnya.

Baca Juga: PM Australia Siap Bagikan Vaksin Covid-19 Gratis, Menkes: Fokus pada Orang Paling Rentan

Selain itu, kondisi unit apartemennya tidak layak sebab tanpa listrik dan tanpa air.

Yulia sendiri dalam kondisi tertekan, sebab tidak bekerja. Untuk makan dan minum susu bayi J masih mendapat bantuan dari donatur. Para saksi juga menyebut korban bayi J sering di tinggal sendiri.

"Dia diketahui kurang baik kejiwaannya sehingga dengan terjadinya melempar bayi J. Warga sekitar sudah paham," kata Antonius dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat