kievskiy.org

Denny Indrayana: Hipotesis Saya, Jokowi Ingin Tunda Pemilu dan Perpanjang Masa Jabatan Presiden

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Instagram/@jokowi

PIKIRAN RAKYAT – Guru Besar Denny Indrayana mengungkap hipotesisnya berkenaan dengan Jokowi yang diduga menjegal Anies Baswedan lewat 10 strateginya. Dalam pandangannya, sang presiden kemungkinan ingin menunda pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Tak hanya itu, Denny berhipotesis bahwa mungkin Jokowi berniat memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden dengan menciptakan kegaduhan menjelang Pemilu 2024 mendatang. Hal itu disampaikannya lewat cuitan Twitter @dennyindrayana pada hari ini, Rabu 21 Juni 2023.

"Salah satu hipotesis yang tidak terhindar terlintas di kepala saya adalah, Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu, dan memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru," ujar Denny Indrayana.

Menurut Denny, aksi Presiden yang cawe-cawe menjelang Pemilu 2024 harus dihentikan yang salah satunya diduga menjegal Anies Baswedan yang berupaya maju pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 nanti.

Baca Juga: Anies Baswedan Kantongi Satu Nama Cawapres, Kapan Diumumkan?

"Satu-persatu, tulisan saya di 24 April 2023 itu mulai terbukti. Saya berharap, Presiden Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk mentersangkakan dan menjegal Anies. Kalau masih diterus-teruskan, menjadi pertanyaan apa maksud dan tujuannya?" ujarnya.

Denny Indrayana sebut Jokowi lancarkan 10 strategi untuk jegal Anies

Anies Baswedan mantan Gubernur DKI Jakarta diduga dijegal Presiden lewat 10 strateginya. Dua di antara strategi itu adalah memakai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memukul lawan politik dan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengantisipasi sengketa hasil Pilpres 2024.

“Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik. Keempat, menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai political bargaining yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres. Kelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia berisiko dicopot dari posisinya,” ujar pria 50 tahun tersebut.

Baca Juga: PKS Sentil Cawe-cawe Jokowi: Anies Baswedan Tak Pernah Laporkan Hinaan ke Ranah Hukum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat