kievskiy.org

Jokowi Diduga ‘Ada Main’ di KPK dan MK demi Jegal Anies Baswedan, Kata Denny Indrayana

Ilustrasi Jokowi.
Ilustrasi Jokowi. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Jokowi dikabarkan ingin menjegal Anies Baswedan menurut Denny Indrayana. Diketahui Anies diusung NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hingga Demokrat untuk menjadi Calon Presiden atau Capres 2024 nanti.

Dalam pandangan Denny Indrayana, Jokowi bahkan ikut ‘bermain’ di lembaga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi (MK) demi memuluskan niatnya tersebut. Hal itu diungkap Denny lewat Twitter @dennyindrayana pada hari ini, Rabu 21 Juni 2023.

Salah satu langkah sang presiden, menurut Denny, adalah membuat Anies Baswedan menjadi tersangka korupsi di KPK. Dugaan korupsi Formula E oleh Anies memang menjadi isu yang sempat menarik perhatian publik beberapa waktu lalu.

Menurut Denny, isu Anies akan menjadi tersangka bahkan sudah diembuskan sejumlah pihak seperti Feri Amsari dan Zainal Arifin Mochtar. Situasi menjelang pemilihan presiden alias Pilpres 2024 adalah isu yang menjadi sorotan.

Baca Juga: SBY Mimpi Bersama Jokowi, Megawati, dan Presiden Selanjutnya, NasDem Berharap Anies Baswedan

"Bukan hanya saya, banyak yang sudah menyatakannya. Feri Amsari, Zainal Arifin Mochtar, misalnya, dalam beberapa podcast sudah menyatakan, pentersangkaan adalah salah satu skenario pamungkas Istana untuk menjegal Anies Baswedan menjadi kontestan dalam Pilpres 2024," kata pria 50 tahun itu.

Jokowi diduga ‘ada main’ di KPK dan MK demi jegal Anies Baswedan

Denny diketahui membeberkan 10 strategi Jokowi dalam menjegal Anies yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta tersebut. Opsi menunda pemilu, memperpanjang masa jabatan presiden, hingga mengondisikan Jokowi bisa menjabat lebih dari 2 periode diduga menjadi strategi awal Jokowi.

“Pertama, di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden. Kedua, masih di tahap awal, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode. Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik,” kata Guru Besar Hukum Tata Negara tersebut.

Baca Juga: PKS Sentil Cawe-cawe Jokowi: Anies Baswedan Tak Pernah Laporkan Hinaan ke Ranah Hukum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat