kievskiy.org

Ponpes Al Zaytun Dinilai Menyimpang dari Syariat Islam, MUI Indramayu Soroti Soal Haji Tak Harus di Makkah

Suasana ibadah haji di Masjidil Haram Makkah.
Suasana ibadah haji di Masjidil Haram Makkah. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas

PIKIRAN RAKYAT - Polemik Ponpes Al Zaytun masih bergulir, terutama tentang dugaan ajaran yang menyimpang dari syariat Islam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu membeberkan hasil pengamatan terhadap pesantren yang dimiliki Panji Gumilang itu.

Menurut Ketua Umum MUI Indramayu, Syatori, Ponpes Al Zaytun adalah madrasah pendidikan yang memiliki ajaran yang sangat berbeda dengan syariat Islam, seperti sholat, puasa, hingga haji.

Salah satunya, Ponpes Al Zaytun mengizinkan semua umat Islam menunaikan ibadah haji di Indonesia, alih-alih pergi ke Tanah Suci Makkah, Arab Saudi.

Secara faktanya, syariat Islam telah mengatur agar rangkaian ibadah haji hanya berlangsung di Makkah.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tak Mau Emosional Soal Ponpes Al Zaytun

"Adanya statement bahwa haji tidak harus di Makkah, cukup di Indonesia itu sangat tidak sesuai syariat Islam," ujar Syatori dalam pernyataan di Indramayu, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Kamis, 22 Juni 2023.

MUI Indramayu pun tegas menyimpulkan bahwa Ponpes Al Zaytun mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari syariat Islam.

"Syariat yang dilakukan oleh Al Zaytun sangat tidak sama dengan tata cara peribadatan umat Islam pada umumnya," ujarnya menegaskan.

Lebih lanjut, MUI Indramayu mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak berkeinginan mengirim anak-anaknya ke ponpes tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat