PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berbicara tentang sikap Indonesia atas konflik yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina. Dia menyebut, Indonesia ingin menjadi pihak yang menengahi dan menjembatani penyelesaian konflik kedua negara.
Prabowo menuturkan, Indonesia menjalankan politik luar negeri bebas-aktif dalam pergaulan internasional. Menurutnya, Indonesia juga akan terus memelihara hubungan baik antarnegara dan mencoba menengahi konflik yang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina.
"Kita berada di posisi yang menghormati ketentuan internasional, sikap politik luar negeri kita sudah sangat jelas. Tapi kita memelihara hubungan baik dengan semua pihak, dan kita selalu mencoba, kita berusaha untuk menjadi penengah, jembatan," kata Prabowo usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Selasa, 27 Juni 2023.
Baca Juga: Wagner Berontak, KBRI Moskow Keluarkan Imbauan untuk WNI di Rusia
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan, Indonesia masih mencermati situasi global terkini, termasuk mengamati situasi konflik Ukraina dan Rusia yang dinamis. Dia menyebut Indonesia siap menjadi penengah dalam konflik Ukraina dan Rusia jika kedua negara berkeinginan untuk melakukan gencatan senjata.
"Kalau memungkinkan, kalau ada. Kalau ada hasrat dari kedua belah pihak, tapi terus kita berusaha memberikan masukan yang baik," tutur Prabowo.
Prabowo mengaku dirinya akan menyusun laporan terperinci untuk Jokowi yang berisikan gambaran situasi di Ukraina dan Rusia. Jokowi juga telah menyampaikan petunjuk ke Prabowo soal langkah apa yang harus ditempuh terkait situasi global terkini.
"Ada beberapa hal yang dapat petunjuk dari Presiden dan saya kira akan kita laksanakan petunjuk beliau," ucapnya.
Baca Juga: Roundup: Wagner Group Tinggalkan Kota Rostov Rusia, Hasil dari Kesepakatan