kievskiy.org

Alasan Connie Bakrie Tolak Namanya Dibadikan untuk Kapal Al Zaytun, Singgung Nama Megawati Soekarnoputri

 Pengamat militer Connie Rakhudini Bakrie saat wawancara di YouTube channel Deddy Corbuzier.
Pengamat militer Connie Rakhudini Bakrie saat wawancara di YouTube channel Deddy Corbuzier. /Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier

PIKIRAN RAKYAT - Analis Pertahanan dan Militer, Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan alasan menolak rencana Al Zaytun menggunakan namanya untuk kapal raksasa mereka. Selain tidak mengenal Panji Gumilang selaku pimpinan pondok pesantren di Indramayu, Jawa Barat, tersebut, dia menilai ada nama lain yang lebih layak untuk digunakan.

Dia pun akhirnya menulis surat terbuka untuk Panji Gumilang. Hal itu dilakukan, karena dia tidak mengenal dan mengetahui sosok pemimpin Al Zaytun tersebut.

Dia menuturkan, alasan Panji Gumilang ingin menggunakan namanya sebagai nama kapal 'sebesar kapal Nabi Nuh' itu adalah karena ingin menghidupkan blue economy. Ekonomi biru adalah rancangan optimalisasi sumber daya air yang bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif dengan tetap menjamin usaha dan kelestarian lingkungan.

Akan tetapi, Connie Rahakundini Bakrie menegaskan bahwa dia lebih suka tindakan daripada orang yang hanya pandai berkata-kata. Sehingga, rencana itu ditolaknya.

Baca Juga: Fatwa MUI Perempuan jadi Khatib Jumat di Al Zaytun: Jika Meyakini, Wajib Bertobat

"Jadi begini, saya sampaikan ke Beliau di surat terbuka, karena saya enggak tahu beliau jadi akhirnya saya bikin surat terbuka, saya bilang 'terima kasih banyak syekh Panji. Bapak yang terhormat, saya sih bangga banget tapi Pak ada misalnya Putri Mayang Selodong Aceh, dia itu hidup di abad ke-5/abad ke-4 dan dia itu adalah cukal bakal semua kerajaan Islam di Aceh," tuturnya dalam video yang diunggah 15 Juni 2023.

Selain itu, Connie Rahakundini Bakrie menuturkan ada sosok Laksamana Maharani yang pernah mengikuti sekolah perang dengan Turki. Apalagi, hal itu dilakukan pada saat usianya masih 21 tahun.

Nama lain yang disebutkannya adalah Megawati Soekarnoputri. Dia menegaskan bahwa suka tidak suka, ada rasa salut yang dirasakan terhadap Presiden kelima Indonesia tersebut.

Menurut Connie Rahakundini Bakrie, tidak mudah menghasilkan pemimpin perempuan. Apalagi, masa lalu Megawati Soekarnoputri yang berdarah-darah ketika 'dimatikan' dan harus berjuang menghadapi Presiden Soeharto yang represif terhadap keluarga Soekarno.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat