/photo/2022/08/11/956805037.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah isu melindungi eksistensi Pondok Pesantren Al Zaytun yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Moeldoko menegaskan bahwa dirinya bukan seorang preman.
"Jangan mantan Panglima dibilang-nya beking, emang gue preman apa? Nggak benar nih. Saya juga bisa marah, saya juga bisa marah," katanya saat konferensi pers di Gedung Bina Graha Jakarta, dikutip pada Selasa, 4 Juli 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko mengaku telah mengetahui siapa yang memainkan isu tersebut. Namun, ia tak menyebutkan pihak yang dimaksudkannya itu.
"Saya sudah tahu siapa yang 'goreng' itu, saya sudah tahu. Tujuannya apa saya tahu," ujarnya.
Baca Juga: Legenda Liverpool Ditunjuk Jadi Pelatih Klub Arab Saudi Al Ettifaq
Meski demikian, Moeldoko tak menampik memang mengenal pengasuh Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang. Ia juga sempat mengunjungi ponpes tersebut sebanyak dua kali, yakni saat masih berdinas di TNI, dan saat menjadi Kepala Staf Kepresidenan.
Moeldoko menegaskan jika seandainya dulu dirinya melihat hal yang menyimpang dari ponpes tersebut, maka ia akan bertindak saat itu juga. Ia pun menanggapi agenda pemeriksaan Panji Gumilang yang dilakukan Polri pada Senin, 3 Juli 2023 terkait dugaan penistaan agama.
"Ya periksa aja, kenapa? Sebagai warga negara nggak ada kekebalan, siapa aja, periksa aja. Saya sering tegaskan, saya sudah bicara ke Pak Panji Gumilang, 'hey macam-macam, gue orang pertama yang akan beresin'. Itu. Jadi saya mulai (masih menjabat) Pangdam itu sudah datang ke Al Zaytun, untuk melihat secara pasti apa yang dilakukan di sana," ucapnya.
Baca Juga: Panji Gumilang Diperiksa, Polri Sebut Ada Perbuatan Pidana: Dinaikkan Menjadi Penyidikan
Moeldoko mengaku tak ada komunikasi antara dirinya dengan Panji Gumilang selama polemik Al Zaytun. Ia pun tak ingin dinilai sebagai sosok yang mengintervensi.