kievskiy.org

Kisah Perjuangan Dadang, Lunasi Cicilan Rumah Selama 2 Tahun meski Cuma Buruh Kebun Karet

Dadang (43) warga permukiman rumah layak huni bagi keluarga berisiko stunting di rumah barunya yang berlokasi di Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin III, Sumatra Selatan, pada Kamis 6 Juni 2023.
Dadang (43) warga permukiman rumah layak huni bagi keluarga berisiko stunting di rumah barunya yang berlokasi di Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin III, Sumatra Selatan, pada Kamis 6 Juni 2023. /Pikiran Rakyat/Irwan Suherman

PIKIRAN RAKYAT - Dadang (43), warga Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin III, Sumatra Selatan, senang bukan kepalang lantaran menjadi salah satu penerima bantuan pembangunan rumah laik huni dalam program pembangunan rumah layak huni bagi keluarga berisiko stunting di desanya, desa tersebut disebut juga Kampung KB Desa Rimba Balai.

Di sebelah rumah barunya yang berukuran 10x15 meter, berdiri rumah berdinding kayu dan beratap pelepah. Rumah tersebut yang selama ini dihuni bersama anak dan istrinya.

Saat ditemui di rumahnya pada Kamis 6 Juni 2023 siang, Dadang menuturkan, sudah dua tahun menghuni rumah tersebut, bertahan hidup dengan menjadi buruh di kebun karet. Ayah dua anak itu menyebut, area cakupannya bekerja seluas satu sampai dua hektare.

Pria kelahiran 1980 itu menuturkan, terkadang mendapat Rp300.000 dalam empat hari. Namun uang tersebut mesti dibagi dua dengan pemilik kebun.

Baca Juga: Kenapa Orang Sunda Menyebut Semua Jenis Pasta Gigi sebagai Odol?

Dengan penghasilan yang tidak menentu apalagi saat musim hujan tiba, Dadang mesti berusaha ke tempat lain demi mengantongi rupiah untuk menghidupi anak dan istrinya. Uang yang didapat, kata dia, dicukup-cukupkan untuk menjalani hidup sehari-hari.

Rumah warga penerima bantuan permukiman rumah layak huni bagi keluarga berisiko stunting di Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin III, Sumatra Selatan, pada Kamis 6 Juni 2023.
Rumah warga penerima bantuan permukiman rumah layak huni bagi keluarga berisiko stunting di Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin III, Sumatra Selatan, pada Kamis 6 Juni 2023.

Cicilan

Dadang menuturkan, tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk membangun hunian laik tersebut. Dia hanya keluar uang Rp10 juta untuk mencicil tanah ke Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) dengan luas tanah 150 meter persegi.

Tak ditentukan tenor dan besaran rupiah yang mesti dicicil. Selagi ada uang, kata dia, pasti dibayarkan. Adapun biaya pembangunan hunian yang laik, dia menuturkan tak mengeluarkan uang sepeser pun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat