kievskiy.org

PDIP Gencar PDKT ke Golkar dan PKB, Merayu Anggota KIB dan 'Kawan' Prabowo Subianto

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. /Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky Pradila

PIKIRAN RAKYAT - PDI Perjuangan (PDIP) gencar lakukan pendekatan ke Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jika berhasil mengais dukungan, bukan hanya anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), PDIP juga dapat menarik sokongan kawan Gerindra.

Pasalnya, Gerindra telah lebih dulu menjalin relasi kerja sama dengan Gerindra, yang sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pilpres mendatang.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya aktif mengambil langkah pendekatan kepada Golkar dan PKB. PDIP, kata Hasto menilai adanya kesamaan visi misi dengan kedua partai tersebut.

"Kami terus melakukan pendekatan-pendekatan secara aktif dengan Golkar dengan PKB, semua punya suatu kesamaan terhadap desain masa depan di dalam membangun kemajuan," ujar Hasto kepada media di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Juli 2023.

Baca Juga: Manfaatkan Momentum Kebangkitan Pascapandemi, BRI Tingkatkan Pertumbuhan Segmen Wholesale

Hasto melanjutkan, selain desain masa depan, PDI Perjuangan juga memiliki riwayat hubungan cukup baik dengan PKB dan Golkar. Hal itu, kata dia ditandai dengan pertemuan intim antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto serta perwakilan dari PKB, di peringatan Bulan Bung Karno, 24 Juni 2023 lalu.

"Kerja sama itu indah dengan aspek-aspek historis dan juga bagaimana kerja sama untuk mempercepat kemajuan sebagai kelanjutan kepemimpinan Pak Jokowi," ucap Hasto.

Menurut Hasto, pemerintahan berikutnya harus mengacu pada dasar-dasar kemajuan luar biasa yang telah ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), alih-alih sibuk membuat kebijakan sendiri.

"Konektografinya, kemanfaatan bonus demografi, membangun SDM kita. Hubungan internasional kita juga makin disegani, dan itu enggak boleh dirusak oleh mereka yang mengambil suatu kebijakan yang tersendiri," ujar Hasto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat