/photo/2023/06/08/1843230182.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum mengumumkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa untuk mengumumkan nama pendamping Ganjar Pranowo itu berada di tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Rencananya, nama bakal cawapres Ganjar Pranowo akan diumumkan pada September 2023. Hasto pun membocorkan rencana pematangan nama bakal cawapres Ganjar Pranowo tersebut.
“Jadi Juli-Agustus 2023 bulan-bulan penggodokan, pematangan, kemudian September 2023, tentu saja ini kewenangan dari Ibu Ketua Umum untuk nanti mengumumkan calon wakil presiden,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 5 Juli 2023.
Nantinya, koordinasi dengan seluruh ketua umum partai politik yang mengusung Ganjar Pranowo pun akan dilakukan oleh PDIP sebelum mengumumkan nama bakal cawapres. Sejauh ini, partai politik lain yang ikut mendukung Ganjar Pranowo adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Baca Juga: Mensos Risma Serahkan 51 Kapal dengan Kapasitas 5 GT untuk Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan
Tak hanya itu, PDIP juga akan melakukan koordinasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nama bakal cawapres Ganjar Pranowo tersebut.
“Jadi kita tunggu momentum yang tepat,” ujar Hasto.
Aspek dalam Menentukan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo
Hasto menyebutkan bahwa sosok bakal cawapres yang dipilih nantinya harus menjadi pelengkap dari aspek kepemimpinan yang dimiliki Ganjar Pranowo. Sosok bakal cawapres juga harus mampu secara profesional dan mengantongi dukungan dari rakyat.
"Tentunya kami melihat mencari aspek-aspek elektoral, sehingga satu perpaduan di kepemimpinan pak Ganjar dengan wakil yang akan mendampingi nanti dipastikan mendapatkan dukungan terbesar dari rakyat Indonesia, sehingga dapat memenangkan pemilu," ucapnya.
Baca Juga: Babak Baru Korupsi Kementan, 49 ASN Diperiksa namun Belum Ada Tersangka