PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meminta pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang supaya tak arogan dan kooperatif terhadap langkah-langkah penanganan polemik oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Menurut Cak Imin, tak ada kebenaran yang mutlak. Semua klaim kebenaran harus bisa diuji dan dipertanggungjawabkan. Terutama, dalam kasus Panji Gumilang yang telah menuai pro kontra di tengah masyarakat.
"Saya minta kepada Kiai Panji Gumilang jangan arogan. Ayo belajar bersama-sama, tidak ada sesuatu yang mutlak benar, kebenaran harus didiskusikan, diuji, jangan merasa paling benar," kata Cak Imin kepada wartawan, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2023.
"Ayo kita cari titik temu kebenaran, sikap arogan tidak baik, tidak ada kiai yang arogan," ujar dia lagi.
Baca Juga: Viral Pengantin Wanita Hilang Sehari Setelah Nikah, Ternyata Pergi dengan Mantan
Cak Imin selanjutnya mengimbau Kemenag untuk lekas mengaudit Al Zaytun. Pembenahan, kata dia, harus segera dilaksanakan apabila didapati penyelewengan sebagaimana dugaan-dugaan dan laporan sejumlah pihak di kantor kepolisian.
"Satu hal yang harus dilakukan, pertama, audit oleh Kemenag, Kemenag sebagai institusi yang memiliki kapasitas untuk melakukan audit. Audit, datangi, ini kayaknya Kemenag belum datang ya?" ujar Ketua Umum PKB itu.
"Kemenag harus mendatangi, mengaudit, mengevaluasi, apakah membahayakan atau tidak. Kalau ada yang menyeleweng harus dibenahi, diluruskan," tuturnya.
256 Rekening Al Zaytun dan Panji Gumilang Diperiksa PPATK
Menko Polhukam Mahfud MD mengendus adanya kejanggalan dalam 289 rekening atas nama pimpinan pondok pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang dan atas nama institusinya. Mahfud menyebut Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah turun tangan untuk mengusut aliran dana di dalamnya.