kievskiy.org

Peringati Hari Sastra Nasional, Peran Komunitas Penting untuk Regenerasi Sastrawan

Kepala Badan Bahasa Endang Aminudin Aziz saat membuka Malam Sastra di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, Sabtu, 9 Juli 2023.
Kepala Badan Bahasa Endang Aminudin Aziz saat membuka Malam Sastra di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, Sabtu, 9 Juli 2023. /Muhammad Ashari Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Peringatan Hari Sastra Nasional 2023 diwarnai dengan semangat mendorong partisipasi komunitas. Komunitas berperan penting dalam upaya regenerasi sastrawan di Indonesia.

Dalam peringatan Hari Sastra Nasional yang jatuh setiap tanggal 3 Juli, Badan Bahasa menyelenggarakan acara Malam Sastra, Sabtu, 9 Juli 2023. Sastrawan-sastrawan besar, seperti Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bahri dan Putu Wijaya pun turut meramaikan Malam Sastra melalui pembacaan puisi, cerpen dan lainnya.

Selain itu, Badan Bahasa juga memberikan berbagai bantuan fasilitasi kepada komunitas-komunitas sastra maupun individu.

Terkait dengan bantuan kepada komunitas-komunitas sastra ini, Kepala Badan Bahasa Endang Aminudin Aziz mengatakan, hal tersebut menjadi inisiatif baru yang dijalankan oleh Badan Bahasa.

"Tahun ini spesial karena kami juga memperkuat kerjasama dan memberi penghargaan kepada komunitas-komunitas yang selama ini masih aktif di bawah Badan Bahasa," tuturnya dalam Malam Sastra, 8 Juli 2023.

Endang mengatakan, sebanyak 1.108 komunitas sastra yang awalnya melamar untuk mendapatkan bantuan tersebut. Namun setelah diseleksi, ada 53 komunitas yang berhasil mendapatkan bantuan.

Ia menambahkan, bantuan yang diberikan itu dibagi dalam tiga kategori, yakni fasilitasi program kesehatan, penghargaan untuk komunitas sastra dan ada juga penghargaan untuk perorangan.

Peran komunitas

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristekdikti, Suharti mengatakan, bantuan yang diberikan kepada komunitas sastra tersebut total dananya sekitar Rp 1 miliar. Bantuan tersebut diharapkannya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan kegiatan yang menghidupkan sastra.

"Prinsip Kemendikbudristek yang dipegang teguh itu gotong royong, kolaborasi dan kerja sama. Jadi, pemerintah tidak mungkin berhasil membina sastra tanpa komunitas-komunitas yang menghidupkannya," ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat