kievskiy.org

Alasan Polri Beli Pesawat Bekas dari Irlandia: Pemilu 2024 hingga Terorisme

Ilustrasi pesawat terbang.
Ilustrasi pesawat terbang. /Pixabay/JFK-Photography Pixabay/JFK-Photography

PIKIRAN RAKYAT – Polri membeli pesawat terbang (fixed wing) Boeing 737-800 NG dengan registrasi P-7301 dalam kondisi bekas dari perusahaan yang berkedudukan di Dublin, Irlandia. Menurut keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, pagu anggaran untuk membeli pesawat bekas tersebut sebesar Rp1 triliun.

Bukan tanpa alasan, keputusan untuk membeli pesawat baru tersebut diambil lantaran kebutuhan yang mendesak. Alasan pembelian itu juga berkaitan dengan regulasi pesawat sipil, dan soal kecepatan.

Pesawat tersebut juga dibeli dengan alasan untuk menghadapi tahun politik 2024. Selain itu, untuk menghadapi kerawanan harkamtibmas bencana alam dan terorisme yang berpeluang berdampak negatif pada ideologi, politik sosial budaya, pertahanan dan keamanan Indonesia.

"Kalau pesawat milik Polri kapan kami membutuhkan, kami bisa cepat mencapai tujuan, ya, tentunya dalam pelaksanaannya pasti lebih murah," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Sabtu, 15 Juli 2023.

Baca Juga: Penumpang KRL Berontak Usai Alami Pelecehan Seksual, Kakak Korban: Adik Saya Dipepet

Di satu sisi, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengungkapkan bahwa pembelian pesawat bekas itu dilakukan demi kepentingan masyarakat. Meski bekas, ia menilai pesawat tersebut masih dalam kondisi yang bagus.

"Perlu juga dipahami bahwa pengadaan tersebut adalah untuk kepentingan masyarakat banyak dalam rangka polisi melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, pengamanan, ataupun tugas dalam rangka menjalankan misi-misi yang terkait dengan tugas kepolisian lain," ujarnya.

Soal penempatan pesawat, perawatan, dan lainnya, hal itu akan dikoordinasikan Polri dengan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Juga: Mobil Listrik China Neta Siap Mejeng di GIIAS 2023, Bidik Pasar Indonesia

"Itu juga merupakan salah satu opsi yang kami terima masukan dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Sehingga kalau kami melakukan perawatan sendiri, kemudian mengadakan pilot sendiri, tentunya biaya cukup besar, maka mendapatkan masukan ternyata ada opsi yang bisa untuk perawatan pesawat maupun untuk kelengkapan lainnya," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat