PIKIRAN RAKYAT – Panji Gumilang, pemimpin pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun dinilai keblinger gegara mendapatkan beragam kemudahan dan bantuan dari pemerintah. Menkopolhukam Mahfud MD menyebut jika Panji Gumilang sudah mendapat dukungan sejak masa Orde Baru.
Mahfud MD menyebut Al Zaytun memiliki akar Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) IX. Hal itu merupakan hasil operasi intelijen pemerintahan Orde Baru dalam memecah anggota NII buatan Kartosoewirjo.
Orde Baru memberikan dukungan pada Ponpes Al Zaytun semenjak didirikan Panji Gumilang pada 1996 silam. Mahfud MD menilai pada awalnya Al Zaytun dan Panji Gumilang memang masih berada di jalan yang lurus.
“Itu sebabnya jangan heran, dulu Pak BJ Habibie itu mau nyumbang Rp1,2 triliun untuk membangun Al Zaytun itu dari mana? Itu saran Pak Malik Fadjar, Menteri Agama. Itu bagus, sarannya BIN pada waktu itu zaman Pak Habibie memang bagus karena Panji Gumilang memecahkan diri dan bikin sendiri dan betul-betul menjadi anti-NII,” ujar Mahfud MD.
Baca Juga: Declan Rice Gabung ke Arsenal, Mikel Arteta: Dia Punya Kemampuan Luar Biasa
Selain itu, pemerintah tak menaruh curiga lantaran Panji pada awalnya menjadi sosok anti-NII. Panji bahkan membuat gedung-gedung dengan nama tokoh nasional seperti Gedung Soekarno, dan Gedung Hatta di dalam Al Zaytun.
“Pokoknya tokoh-tokoh nasional, lambang Pancasila, semua santri harus hafal Pancasila, pendidikan kewarganegaraannya bagus gitu, nah itu yang terjadi,” katanya menambahkan.
Pemerintah pun menggelontorkan banyak dana untuk pondok pesantren tersebut seperti bantuan operasional sekolah (BOS). Al Zaytun kemudian menjadi pondok pesantren yang sangat megah dan mewah.
Hal itu diduga menjadi latar belakang Panji Gumilang keblinger dan melakukan aksi penodaan agama dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Panji dinilai terlalu nyaman dengan apa yang didapat selama memimpin Al Zaytun.