PIKIRAN RAKYAT - Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI Jabar) menilai gugatan Panji Gumilang terhadap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan sebuah serangan.
Panji Gumilang melayangkan gugatan terhadap Ridwan Kamil. Tuntutan tersebut diberikan karena ia merasa orang nomor satu di Jabar itu menggiring opini mengenai Al Zaytun.
Hal tersebut diungkap oleh pengacara Panji Gumilang, Hendra Effendi. Ia berujar, Ridwan Kamil tidak pernah menginjakkan kaki ke Al Zaytun, tetapi banyak berkomentar soal Al Zaytun.
"Ridwan Kamil menyampaikan mungkin ada kepentingan masyarakat yang lebih penting, tidak tahu itu masyarakat yang mana menurut dia lebih penting. Padahal, dia memberikan beberapa statement soal Al Zaytun, dia sendiri enggak pernah datang ke Al Zaytun," kata Hendra Effendi.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Sumpah Ridwan Kamil Jaga Jawa Barat hingga Jalan Asia Afrika Bakal Ditutup
Berkaitan dengan gugatan yang dilayangkan Panji Gumilang, Ketua Umum MUI Jabar, Rahmat Syafei, menyebutkan bahwa pria berusia 76 tahun itu berusaha melawan Ridwan Kamil. Pasalnya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu membentuk tim investigasi yang berisi pemerintah, MUI, dan alim ulama.
"MUI melihat gugatan ini, Pak Panji Gumilang membuat strategi. Kita jangan terkecoh serangan. Ini strategi lempar sana, lempar sini, akhirnya kan dia lihat waktu gugat ke Mahfud MD, besoknya cabut," ujar Rahmat Syafei.
Rahmat Syafei meyakini jika gugatan tersebut akan bernasib sama seperti ketika menggugat Menko Polhukam, Mahfud MD. Tuntutan dari Panji Gumilang terhadap anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kemudian dicabut.
"Jadi ini strategi Panji Gumilang gugat sana sini. Mungkin besok ganti lagi atau ke MUI. Terserah, bagi saya biasa saja, jadi jangan terkecoh," ucap Rahmat Syafei dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Aksi Emak-Emak Gerebek Sarang Penyabu Dipuji Netizen: Jangan Sampai Ada Tagar Polisi Ganti Emak-Emak