PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Jazilul Fawaid berujar pihaknya sudah tidak lagi menekankan mengenai deadline pengumuman bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya). Ia mulai menyerah karena kenyataan yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan saran yang diberikan.
KKIR terdiri dari koalisi Partai Gerindra dan PKB. Dalam kerja sama politik tersebut, mereka memiliki tenggat waktu untuk mengumumkan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.
Berdasarkan tenggat waktu yang diberikan para ulama yang berkaitan dengan KKIR, pada Mei dan Juni 2023 seharusnya menjadi masa pengumuman bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden. Namun, hingga akhir Juli 2023, tidak ada pemberitahuan mengenai pasangan yang akan bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Rafael Alun Trisambodo Tolak Restitusi David Ozora, Retak Hubungan dengan Mario Dandy?
Ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto maju sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024. Menteri Pertahanan itu belum mengumumkan pasangannya.
Sementara itu, nama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, digadang-gadang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Namun, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai hal tersebut. Jika sesuai deadline yang diberikan, seharusnya sudah ada pengumuman mengenai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang akan maju ke Pilpres 2024.
"Kalau deadline enggak didengarkan, masa mau kasih deadline terus. Untuk apa? Enggak penting akhirnya deadline sekarang kan," kata Jazilul Fawaid.
Baca Juga: Tak Lagi Gratis, Mulai 2024 Vaksin Covid-19 Bakal jadi Berbayar
Menurutnya, dengan belum diumumkannya akal calon presiden dan bakal calon Wakil presiden yang akan maju ke Pilpres 2024 hingga saat ini sama seperti tidak mendengarkan deadline yang disepakati. Jazilul Fawaid juga mengungkapkan respons Muhaimin Iskandar mengenai hal tersebut.