PIKIRAN RAKYAT - Bakal capres Prabowo Subianto mengganti nama koalisi pendukungnya setelah bertambah beberapa anggota baru. Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) kini berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Nama itu tidak asing di telinga, lantaran sebelumnya telah digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menamai kabinetnya di periode kepemimpinan kedua, 2019-2024, yaitu Kabinet Indonesia Maju.
Hal ini tak mengherankan, sebab Prabowo menyebutkan misinya adalah melanjutkan pemerintahan Jokowi jika memenangkan Pilpres 2024. Prabowo, dalam pidatonya saat deklarasi salin rupa nama koalisi, sempat memuji pemerintahan Presiden Jokowi.
Buntut kekaguman tersebut, Prabowo menyatakan siap untuk melanjutkan dasar-dasar pembangunan yang telah distabilkan di era kepemimpinan Jokowi. Setelah itu, Prabowo mengumumkan nama koalisi yang menurutnya sudah digodok dalam perembukan matang.
"Tadi kita berembuk para ketua umum, tadi berembuk walaupun sebentar, ya Pak Zul, Pak Airlangga, Gus, sama Profesor. Kita sepakat, koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo, di acara HUT Partai Amanat Nasional (PAN) ke-25, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.
Koalisi pendukung Prabowo dimulai dengan hanya dua partai sebagai anggota. KKIR merupakan gabungan dari partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Koalisi tersebut dideklarasikan pada 13 Agustus 2022 lalu. Pengumuman mengambil tempat di SICC, Sentul, Jawa Barat.
Kemudian Koalisi Indonesia Maju lahir setahun setelahnya, selepas PAN dan Golkar bergabung resmi bergabung kepada KKIR pada 13 Agustus 2023. Di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta, kedua partai sah meneken kerja sama politik yang ditandatangani keempat ketum partai.
Sebelum merapat ke kubu Prabowo, PAN dan Golkar lebih dulu bergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP. Barulah ketika PPP telah melabuhkan hati kepada bacapres Ganjar Prabowo dari PDIP, kedua anggota KIB berbelok arah ke Prabowo.