PIKIRAN RAKYAT - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) optimistis bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo memiliki peluang yang sangat besar dalam Pilpres 2024. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengungkapkan, peluang bagus tersebut bisa didapat eks Gubernur Jawa Tengah itu kendati dipasangkan dengan siapa pun.
Dalam simulasi yang dibuat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil mengalahkan Prabowo Subianto-Erick Thohir dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil memiliki persentase dukungan tertinggi, yakni 35,4 persen, Prabowo Subianto-Erick Thohir 31,7 persen, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,5 persen, dan 16,4 persen responden yang belum menjawab.
Survei itu dilaksanakan pada 5 September 2023, setelah Anies Baswedan mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pada 2 September 2023 di Surabaya, Jawa Timur. Survei tersebut melibatkan 1.212 responden.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengungkapkan, hasil survei Pilpres 2024 tersebut bisa saja berubah. Namun menurutnya, pasangan Anies Baswedan-Cak Imin kemungkinan relatif stabil.
Lebih besar dengan Sandi
Achmad Baidowi lantas mengomentari hasil survei Ganjar dalam Pilpres 2024. Dia menilai, sebagai hasil survei tersebut menunjukkan bahwa peluang kader PDI Perjuangan (PDIP) itu sangat besar dipasangkan dengan siapa pun.
Kendati demikian, dia meyakini, bila Ganjar didampingi kadernya, Sandiaga Uno, maka hasilnya akan melampaui hasil survei Ganjar-Ridwan Kamil.
"Saya yakin kalau Pak Ganjar disandingkan dengan Pak Sandi hasilnya pasti lebih besar," tutur dia menegaskan, pada Sabtu, 16 September 2023.
Dalam keterangannya, dia pun menyarankan agar lembaga survei membuat simulasi Ganjar dipasangkan dengan poltisi lain, seperti dengan Menko Polhukam Mahfud MD, Andika Perkasa, atau Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.
"Kalau mau fair Ganjar dengan yang lainnya," tutur dia, "supaya kita bisa menilai."