kievskiy.org

Pintu Koalisi Perubahan akan Terus Terbuka, ke Mana Langkah Demokrat Selanjutnya?

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta pada Senin, 4 September 2023.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta pada Senin, 4 September 2023. /Antara/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Pintu Koalisi Perubahan bakal terus terbuka untuk Partai Demokrat. Juru bicara Anies Baswedan Sudirman Said berujar, bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bahkan berharap agar bisa kembali bekerja sama dengan Partai Demokrat.

Sudirman Said berujar, kalaupun tidak bersama dalam satu koalisi, bisa bekerja sama dalam berbagai agenda besar yang pasti memerlukan banyak tenaga. Hal itu disampaikannya di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 16 September 2023.

Dia mengungkapkan, membangun Indonesia merupakan pekerjaan yang sangat besar. "Tidak mungkin cukup diselesaikan oleh dua individu, namanya capres-cawapres begitu pun tiga partai."

Saat ini, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat dukungan dari tiga partai. Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan tersebut beranggotakan Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Setelah angkat kaki dari Koalisi Perubahan, petinggi Demokrat bertemu dengan beberapa petinggi partai lain. Lalu ke mana partai berlogo bintang segitiga itu akan berlabuh?

Lebih nyaman dengan PDIP

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, M.Si. menilai, partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu bakal lebih nyaman berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Hal itu disampaikannya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat.

"Dilihat dari komunikasi politik yang dibangun belakangan ini, yang lebih intens justru dengan PDIP," ujarnya, "kuat dugaan publik jika Demokrat akan bermitra dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo."

Di tengah dua pilihan koalisi, yakni mengusung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo, menurutnya, Demokrat mesti memilih dari dua bacapres itu. Pasalnya, tak ada lagi muncul capres baru atau koalisi baru, kecuali bila abstain seperti pada Pilpres sebelumnya.

"Namun, melihat kecenderungan yang ada saat ini," tuturnya, "menurut saya Demokrat akan lebih nyaman berkoalisi dengan PDIP daripada dengan Gerindra."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat