PIKIRAN RAKYAT - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin membeberkan kendala yang pihaknya temui saat melakukan penyelidikan dalam kasus kebakaran Museum Nasional Indonesia di Jakarta Pusat (Jakpus).
Pasalnya pascakebakaran yang menghanguskan sejumlah ruangan di Gedung A Museum Nasional, polisi jadi sulit membedakan mana barang yang merupakan puing reruntuhan dan mana artefak bersejarah milik galeri tersebut.
"Kita sangat sulit membedakan mana-mana barang puing-puing reruntuhan, atau pun benda bersejarah, kita nggak paham," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin.
Untuk mengusut tuntas kasus kebakaran ini, polisi menggandeng sejumlah stakeholder agar mempermudah pendataan barang bersejarah yang terdampak.
Baca Juga: Hujan Perdana Usai Kemarau, Beberapa Wilayah Sukabumi Dilanda Longsor
"Hingga saat ini tim gabungan masih bekerja dari Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri), penyidik Polda (Polda Metro Jaya) dan Polres, dan ahli artefak ataupun sejarah," katanya.
Di sisi lain, sambil mengevakuasi barang yang terdampak, polisi masih menelusuri dari mana titik awal api bermula.
"Saat ini sedang mengevakuasi barang-barang bernilai sejarah yang masih bisa kita selamatkan. Termasuk juga dari tim Puslabfor yang sedang mengamati titik api mulanya dari mana," ucapnya.
14 Saksi Diperiksa
Polisi memeriksa 14 saksi terkait kebakaran Museum Nasional Indonesia yang terjadi Sabtu malam, 16 September 2023.