PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rencana operasi pasar untuk menanggulangi dampak El Nino terhadap ketidak stabilan harga beras di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Jokowi ketika blusukan untuk memeriksa kebutuhan pokok di Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur. Dari hasil penelusurannya, secara umum harga-harga komoditas pasar relatif baik, bahkan harga bawang relatif turun.
Namun, kata Jokowi, beras menjadi satu-satunya bahan pangan yang harganya masih tinggi. Dia mengatakan, Pemerintah telah menggelontorkan beras ke ritel dan Pasar Induk Beras Cipinang dalam operasi pasar, demi menstabilkan harga beras usai kekeringan El Nino.
"Ya, baik, hanya satu, sekali lagi satu, harga terkait bawang merah turun, bawang putih juga turun, hanya satu memang masih (belum turun), beras," kata Jokowi, Selasa, 19 September 2023.
Baca Juga: Bey Machmudin: Sampah dari Bandung Raya Tidak Bisa Semuanya ke TPA Sarimukti
Dia berharap, dalam dua hingga tiga pekan mendatang, langkah operasi pasar yang diambil sudah bisa membuahkan hasil, dan harga beras mulai kembali normal.
"Kami harapkan mungkin dalam dua minggu, tiga minggu ini akan mulai dipasarkan, sudah mulai turun. Meskipun memang sudah turun sedikit. Kami harapkan turun dan kembali normal karena stoknya ada," kata dia.
Dikatakan Jokowi, kini stok beras nasional mencapai angka 1,6 juta ton, sedangkan jumlah yang sedang dalam perjalanan sebanyak 400 ribu ton. Ia juga sempat membahas kondisi kekeringan di sejumlah daerah yang menjadi biang kenaikan harga beras.
"Artinya, nanti ada stok 2 juta (ton). Itu pun masih akan kami tambah lagi 1 juta (ton) untuk memastikan bahwa stoknya itu ada, sehingga kita tidak khawatir karena kekeringan produksi turun. Ada stoknya," tegasnya.