PIKIRAN RAKYAT - Dokter menekankan bahwa hasil pemeriksaan MRI tidak menunjukkan adanya bekas kekerasan yang dialami pada bagian mata siswi kelas 2 SD berinisial SAH (8) yang menjadi korban perundungan di Gresik, Jawa Timur. Sehingga, tidak bisa ditarik kesimpulan korban mengalami kebutaan akibat dicolok menggunakan tusuk pentol, karena tidak ada bukti apapun.
“Tidak ada kelainan yang menunjukkan bekas-bekas kekerasan. Sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun," tutur Dokter spesialis mata RSUD Ibnu Sina, dr. Bambang Tuharianto saat rilis di Mapolres Gresik, Kamis 21 September 2023.
"Benar ada penurunan fungsi pengelihatan, tapi tidak ada satupun kelainan yang ditemukan,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Tawarkan Harga Miring, Bazar Gerakan Pangan Murah Diminati Warga Cimahi
Pengelihatan Menurun
Bambang Tuharianto menuturkan, untuk penurunan mata korban hanya terjadi di sebelah mata kanan. Sedangkan mata kiri korban dalam keadaan baik-baik saja.
Dia menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan alat canggih MRI. Hasilnya, tidak ditemukan kelainan apapun.
“Jadi pengelihatan yang dikeluhkan itu betul, mata kanan terjadi penurunan fungsi penglihatan. Mata kiri dalam batas normal," ucap dr. Bambang Tuharianto.
"Kemudian dari pemeriksaan fisik makro menggunakan alat–alat yang tersedia RSUD Ibnu sina, tidak kami temukan kelainan apapun. Ternyata dari hasil pemeriksaan itu tidak didapatkan kelainan apapun, bekas darah, bagian dari darah atau kelainan saraf, tidak ada,” katanya menambahkan.
Baca Juga: Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dilarikan ke Rumah Sakit, Keluarga Enggan Ungkap Penyebabnya