kievskiy.org

Cerita Lucu Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Ketiduran Bareng Tentara Belanda di Atas Pohon

Repro buku Siliwangi Dari Masa Ke Masa. Pasukan Siliwangi yang tiba di Gombong bersiap menuju Yogyakarta pada 1948
Repro buku Siliwangi Dari Masa Ke Masa. Pasukan Siliwangi yang tiba di Gombong bersiap menuju Yogyakarta pada 1948 /IPPHOS

PIKIRAN RAKYAT - Revolusi Kemerdekaan di negeri ini tak hanya berisi cerita heroik atau mendebarkan. Kisah-kisah lucu dan menggelikan juga dialami para pejuang kemerdekaan.

November 1945, pertempuran dahsyat meletus antara pasukan Inggris dan pejuang kemerdekaan di Bandung. Tank-tank Inggris mulai bergerak ke selatan terkait pembebasan para interniran atau kalangan Eropa yang ditawanan Jepang.

Soegih Arto, salah satu pemuda pejuang Bandung, bersama beberapa orang tengah berada di halaman sebuah rumah dekat Sungai Cikapundung. Ketegangan mulai dirasakan Soegih kala pertempuran akan dimulai. Perutnya langsung mulas dan menuntut segera buang hajat.

Namun, tak ada kakus di rumah itu. Soegih pun menunaikan keperluan alamiah itu di atas ember. Baru saja meninggalkan ember sejauh 20 meter, peluru mortir tepat mengenai wadah tersebut.

"Saya langsung tiarap, badan gemetar, muka pucat seraya berpikir, bagaimana kalau peluru itu masuk ember pada waktu saya masih ada di atasnya," tulis Soegih dalam bukunya, Sanul Daca: Pengalaman Pribadi Letjen (Pur) Soegih Arto.

Soegih memiliki sejumlah kisah lucu kala api Revolusi Kemerdekaan 1945 tengah berkobar di Bandung. Pada suatu pertempuran antara Badan Keamanan Rakyat (BKR) dengan Kempeitai yang bermarkas di Heetjansweg, sekitar Jalan Sultan Agung Kota Bandung saat ini, ia kebagian membawa senjata berupa mitraliur, watermantel.

Baca Juga: Menimbang Sejarah Hari Lahir Persib Bandung: 5 Januari 1919 atau 28 Oktober 1928?

Tembakan gencar yang dilepaskan para pejuang ke markas polisi militer Jepang tersebut dibalas para serdadu Negeri Matahari Terbit itu. Peluru Jepang bahkan mengenai dahan pohon di atas posisi Soegih dan kawan-kawannya. Ia pun mundur dengan membawa senapan mesin tersebut.

"Dan waktu mengangkut, terjatuh, dagu saya kena batu. Darah mengalir karena batu yang mengenai dagu saya besar dan tajam. Dalam sekejap mata, kemeja saya merah oleh darah," kata Soegih. Darah yang mengalir banyak tersebut membuatnya menjadi pusat perhatian dan memperoleh pertolongan dari gadis-gadis jelita.

"Saya tentunya tidak menceritakan bahwa darah itu keluar karena saya lari ketakutan dan jatuh, sehingga dagu mengenai batu besar dan tajam."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat