PIKIRAN RAKYAT - Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri, telah mengumumkan bahwa Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) telah mengirimkan tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan (DivPropam) ke Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
Tim Propam Mabes Polri ini dikerahkan untuk memberikan bantuan teknis kepada Propam Kaltara dalam penyelidikan kasus tragis kematian Brigpol HS, seorang pengawal pribadi Kapolda Kaltara yang diduga tewas akibat kelalaian dan tertembak di dada sebelah kiri.
Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menegaskan bahwa pengiriman Tim Propam Mabes Polri ke Kaltara bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa proses penanganan kasus ini berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan peraturan yang berlaku.
"Tim dari DivPropam Mabes Polri turun dalam rangka asistensi Bid Propam Polda Kaltara dalam rangka melakukan pengawasan dan memastikan proses penanganan kasus tersebut berjalan sesuai SOP dan aturan yang berlaku," katanya.
Baca Juga: Tujuan G30S PKI, Menyebarluaskan Ideologi Komunis hingga Menghapus Pengaruh Militer
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan Kapolda Kaltara Irjen Pol. Daniel Aditya Jaya untuk menggunakan metode scientific crime investigation (CSI) dalam penyelidikan kematian Brigpol HS.
Kapolri juga telah memerintahkan Bareskrim Polri, Puslanfor, dan tim forensik medis untuk mendukung penyelidikan ini, sehingga hasil penyelidikan dan penyidikan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah kepada publik dan terutama kepada keluarga Brigpol HS.
"Yang jelas sudah saya perintahkan kepada Pak Kapolda, terkait peristiwa yang terjadi betul-betul diusut secara cermat secara tuntas, manfaatkan scientific crime investigation atau CSI yang kita miliki sehingga kemudian hasil-hasilnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," ujar Sigit.
Sebagai latar belakang, Brigpol HS, seorang anggota Polda Kalimantan Utara, ditemukan tewas di rumah dinas ajudan Polda Kaltara di Tanjung Selor, Bulungan, pada Jumat 22 September 2023 sekitar pukul 13.10 WITA. Dugaan awal mengindikasikan bahwa kematiannya terkait dengan kelalaian saat membersihkan senjata api.