PIKIRAN RAKYAT - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ogan Ilir, Sumatra Selatan melanjutkan rangkaian agenda selama di Kota Bandung dengan mengunjungi Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 26 September 2023. Hadir di sela-sela Kongres PWI XXV di Bandung, PWI Ogan Ilir berkomitmen untuk membangun kolaborasi antarmedia.
Kedatangan PWI Ogan Ilir disambut oleh Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat, Hazmirullah beserta perwakilan dari PRFM dan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN). Hadir juga di tengah-tengah acara, Tia Yuniarti selaku Direktur Harian Umum Pikiran Rakyat yang turut menyambut tamu jauh dari Bumi Caram Seguguk.
"Terima kasih banyak atas kunjungannya. Kebetulan saya juga dari OI (Ogan Ilir), sama dengan teman-teman. Mudah-mudahan mendapatkan manfaat kunjungannya ke Bandung," ucap Direktur Pikiran Rakyat di tengah kunjungan PWI Ogan Ilir.
Baca Juga: PWI Kampar Kunjungi Pikiran Rakyat, Diskusi tentang Perkembangan Media Massa
Sementara itu, Ketua PWI Ogan Ilir, Fredi Kurniawan mengucapkan terima kasih atas penerimaan redaksi Pikiran Rakyat dalam kunjungan mereka di Kota Bandung. Hadir pula Dewan Penasihat PWI Ogan Ilir yakni HM. Syarifuddin Basrie, Iklim Cahya, Sardinan Delisep, dan Sarono P. Sasmito. 37 anggota PWI Ogan Ilir yang berasal dari berbagai media lokal juga turut hadir di Aula Pikiran Rakyat.
Nama Pikiran Rakyat atau yang disingkat PR ternyata cukup familiar bagi warga Wong Kito Galo, khususnya di wilayah Ogan Ilir. Pikiran Rakyat turut berkontribusi dalam pendirian media lokal Palembang yakni Suara Rakyat.
“Kami banyak mendengar tentang media Pikiran Rakyat karena memang beritanya sampai ke Ogan Ilir dan merupakan media lokal yang menasional. Anggota PWI Ogan Ilir juga ternyata ada yang memiliki hubungan keluarga dengan pimpinan redaksi Pikiran Rakyat,” kata Fredi membuka kunjungan PWI OI di kantor Redaksi Pikiran Rakyat.
Ketua PWI OI tersebut turut mengapresiasi kinerja Pikiran Rakyat yang menjadi problem solver bagi permasalahan di masyarakat. Kedekatan dengan pemangku kebijakan menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat.
"Contoh, terkait jalan rusak, pagi diberitakan siang sudah diperbaiki. Ini sungguh luar biasa, mengingat pemerintah selama ini terkesan kaku dalam hal anggaran tapi tidak di Kota Bandung,” ucapnya.