kievskiy.org

Pertumbuhan Buzzer Terlihat Sejak Awal 2023, Sebanding dengan Munculnya Konten Negatif Capres-Cawapres

Ilustrasi hoaks dan ujaran kebencian di YouTube menjelang Pemilu 2024.
Ilustrasi hoaks dan ujaran kebencian di YouTube menjelang Pemilu 2024. /Pixabay/muhnaufals Pixabay/muhnaufals

PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Riset Binokular membeberkan hasil riset berdasar AI terkait pertumbuhan buzzer dan hoaks menjelang kontestasi politik 2024.

Peneliti Binokular Oleg Widoyoko mengatakan, peningkatan jumlah buzzer di media sosial mulai terlihat sejak awal tahun 2023. Pertumbuhan ini sebanding dengan munculnya konten-konten negatif seputar black campaign terhadap capres-cawapres.

Begitu juga dengan hoaks, jumlahnya mengalami peningkatan saat memasuki pertengahan tahun.

Terkait hoaks, ada sosok bakal calon presiden (capres) yang paling sering menjadi sasarannya. Sosok tersebut adalah Ganjar Pranowo.

Oleg mencontohkan hoaks terbaru yang mencatut namanya. Di media sosial, muncul meme dengan highlight “ICW Puji Ketegasan Ganjar Berantas Korupsi. Dalam meme tersebut, nama Adnan Topan Husodo juga diklaim menilai Ganjar sebagai sosok pemimpin yang tegas dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi.

Baca Juga: Warga Bersorak Lihat Perundung Siswa SMP Cilacap Diringkus Polisi: Jagoan nih!

Namun faktanya, ICW tidak pernah memberikan pernyataan tersebut. Melalui akun resminya, ICW mengklarifikasi pencatutan nama tersebut dan menegaskan tidak pernah mendukung Ganjar.

Oleg mengatakan, kemungkinan disinformasi tersebut berasal dari pemberitaan di media online yang menyebut Adnan Topan Husodo merupakan koordinator ICW. Padahal Adnan tak lagi menjabat di ICW.

Hasil riset tersebut dipaparkan dalam diskusi bersama media pada Rabu, 27 September 2023. Diskusi ini diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Koalisi Cek Fakta, dan didukung penuh oleh Google News Initiative.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat