kievskiy.org

Jelang Peringatan, Pelaku Sejarah Pengangkat Jenazah Korban G30S PKI di Lubang Buaya Meninggal Dunia

Dokumentasi Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Marinir) Suhartono (empat kiri) menjenguk pelaku sejarah pengangkat jenazah korban G-30-S/PKI di Lubang Buaya, Pembantu Letnan Dua KKO (Purnawirawan) Evert Julius van Kandou, di rumah pribadinya di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pekan lalu. van Kandou adalah salah satu dari sembilan orang anggota tim dari Komando Intai Para Amfibi KKO yang ditugaskan mengangkat tujuh jenazah Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, korban keganasan G-30-s/PKI, pada awal Oktober 1965. ANTARA/Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL.
Dokumentasi Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Marinir) Suhartono (empat kiri) menjenguk pelaku sejarah pengangkat jenazah korban G-30-S/PKI di Lubang Buaya, Pembantu Letnan Dua KKO (Purnawirawan) Evert Julius van Kandou, di rumah pribadinya di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pekan lalu. van Kandou adalah salah satu dari sembilan orang anggota tim dari Komando Intai Para Amfibi KKO yang ditugaskan mengangkat tujuh jenazah Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, korban keganasan G-30-s/PKI, pada awal Oktober 1965. ANTARA/Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL. /Dok. Korps Marinir TNI AL

PIKIRAN RAKYAT - Jelang peringatan G30S PKI, kabar duka datang dari saksi sekaligus pelaku sejarah tragedi nasional tersebut.

Pelaku sejarah pengangkat jenazah korban G30S PKI di Lubang Buaya, Pembantu Letnan Dua (Pelda) KKO (Purnawirawan) Evert Julius van Kandou, meninggal dunia pada usia 83 tahun, di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat 4 September 2020.

Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI Suhartono, di Jakarta, Jumat 4 September 2020, menyatakan duka citanya atas kepergian selamanya Pelda KKO Kandou.

Baca Juga: Nora Alexandara Geram Dapat Tudingan Lupakan Jerinx SID, Rina Nose Bereaksi

“Beliau adalah prajurit pejuang yang berdedikasi dan loyalitas tinggi yang patut diteladani bagi para generasi penerus,” katanya.

Suhartono dan beberapa perwira stafnya sempat menjenguk langsung seniornya itu di rumah pribadinya, di Muncar, Banyuwangi, beberapa waktu lalu. Saat itu, Kandou masih bisa berkomunikasi secara verbal walau terbaring di tempat tidur.

Kandou merupakan salah satu prajurit yang ditugaskan Komandan KKO AL saat itu, Mayor Jenderal KKO Hartono, untuk mengangkat tujuh perwira tinggi dan perwira pertama TNI AD yang menjadi korban tragedi G30S PKI pada 30 September 1965 di Lubang Buaya.

Baca Juga: Miliki Selulit? Berikut 6 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengatasinya

KKO kemudian membentuk satu tim dari Komando Intai Para Amfibi (kemudian menjadi Batalion Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL) yang terdiri dari sembilan personel yang dipimpin Kapten KKO Winanto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat