kievskiy.org

Tuntutan untuk Bidan Semakin Tinggi, Jumlah Tidak Mencukupi

Ilustrasi bidan.
Ilustrasi bidan. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Profesi bidan saat ini semakin dituntut untuk memiliki kompetensi lebih luas dan juga mampu mengikuti perkembangan dunia digital dalam melakukan edukasi. Akan tetapi, jumlah bidan masih jauh dari kebutuhan untuk pelayanan ke masyarakat.

Di Jawa Barat sendiri, perbandingan jumlah bidan dengan jumlah total penduduk masih berselisih jauh. Menurut Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat, Eva Riantini, jumlah bidan di Jabar mencapai kurang lebih 38 ribu orang, yang tersebar di 27 kabupaten/kota.

Sementara, menurut Staf Kesehatan Keluarga Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Jabar, Eka Lestari Kurnia, seharusnya, perbandingan antara bidan dan penduduk adalah 1:800 penduduk. Akan tetapi, dengan jumlah penduduk Jabar sekitar 49 juta, maka kenyataannya perbandingan antara bidan dan penduduk adalah 1:1.289.

"Jadi masih sangat jauh jika dibandingkan antara jumlah bidan dan penduduk di Jabar. Tetapi sekarang memang sudah semakin banyak pembukaan poltek kebidanan dengan pendidikan profesi yang semakin meningkatkan kompetensi bidan," kata Eka Lestari, dalam kegiatan penghargaan Bidan Sahabat Ibu dan Anak, di salah satu hotel di Bandung, Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca Juga: Kaesang Pangarep akan Bertemu Puan Maharani Besok, Ini Harapan PSI 

Dengan kompetensi itu, kata dia, bidan sudah bisa siap pakai saat lulus dari pendidikannya. Mereka tidak lagi membutuhkan pelatihan-pelatihan terpisah untuk sertifikasi kompetensinya seperti memakaikan alat keluarga berencana (KB) dan lainnya.

Menurut Eva Riantini, kompetensi bidan saat ini semakin luas karena bidan bukan hanya menangani ibu hamil atau ibu melahirkan. Bahkan, bidan itu bisa menjadi tempat konsultasi untuk kesuburan perempuan, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, mendampingi anak yang baru dilahirkan sampai 1000 hari pertamanya, serta sampai ibu lanjut usia.

"Banyak tugasnya karena kami garda terdepan dalam melakukan pelayanan ke masyarakat. Bahkan, kami juga memberikan penyuluhan ke remaja perempuan. Karena itu, kompetensi bidan harus terus ditingkatkan supaya bisa memberikan pelayanan sesuai kewenangannya dan kompetensinya," ucap Eva.

Baca Juga: Bandung Dijuluki Kota Pungli, Wacana Parkir Berlangganan Kembali Digaungkan

Tantangan bidan masa kini

Eka Lestari mengatakan, bidan saat ini menemukan banyak tantangan dalam melakukan tugasnya. Bukan hanya tantangan ekonomi masyarakat, tapi juga tantangan dalam hal budaya. Salah satunya adalah terkait dengan keberadaan paraji atau dukun melahirkan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat