kievskiy.org

Ekspedisi Merbabu Via Thekelan, Berjibaku dengan Debu Demi Bentangkan Bendera Indonesia

Bendera Indonesia membentang di Gunung Merbabu, dipegang erat oleh puluhan peserta Mountain and Jungle Course 2023 pada Sabtu, 30 September 2023
Bendera Indonesia membentang di Gunung Merbabu, dipegang erat oleh puluhan peserta Mountain and Jungle Course 2023 pada Sabtu, 30 September 2023 /Eiger Adventure Service Team (EAST)

PIKIRAN RAKYAT - Udara dingin menusuk kulit, dinginnya begitu terasa di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 29 September 2023, pagi, tetapi sedikit terobati dengan hangatnya mentari kala itu. Membawa misi besar, 20 peserta Mountain and Jungle Course 2023 yang melintasi jalur Thekelan bergerak dengan 60 peserta yang melintasi jalur Selo, Wekas, dan Suwanting menuju atap Merbabu.

Ekspedisi dalam rangkaian Mountain and Jungle Course 2023 itu diselenggarakan Eiger Adventure Service Team (EAST). 20 orang yang bergerak dari basecamp Thekelan itu bersiap menziarahi Gunung Merbabu sebagai tantangan setelah menimba ilmu selama 4 hari di kawasan Wisata Alam Kalipasang, kaki Gunung Merbabu, mereka menamakan ekspedisi itu Seven Summits of Mt. Merbabu.

Dipimpin Mahdini (33), peserta Mountain and Jungle Course 2023 asal Sampit, Kalimantan Tengah, yang merupakan ketua ekspedisi itu, tim Merbabu via jalur tertua tersebut merapal doa agar perjalanan menuju gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berjalan lancar, saya berkesempatan menjalani ekspedisi bersama tim tersebut. Bertolak dari basecamp sekira pukul 7.30 WIB, tim ekspedisi sempat tersesat saat menuju Pos 1 lantaran mengikuti jalur setapak yang biasa dipakai warga untuk beraktivitas, semestinya mengikuti jalur ojek.

Untuk menghemat waktu dan tenaga, pendaki bisa menggunakan ojek dari basecamp menuju Pos 1. Namun tim memilih berjalan kaki.

Baca Juga: Apa Saja yang Harus Dibawa Pendaki Perempuan Saat Mendaki Gunung?

Kendati sempat tersesat dari jalur yang semestinya, keberuntungan hinggap sehingga tim ekspedisi tidak tersesat lebih jauh. Namun, untuk mencapai Pos 1, tim mesti melewati punggungan terjal dengan kemiringan curam menjulang, ditempuh tanpa tali hanya mengandalkan rumput dan beberapa ranting untuk dijadikan pegangan.

"Ke sini Mas, bukan itu jalurnya," demikian teriakan pendaki lain yang sempat bertemu di basecamp, memberi tahu jalan yang benar.

Sembari menghirup napas dalam-dalam, menatap sumber air yang tersedia membuat lega para petualang itu. Botol-botol kosong diisi air, menjaga perbekalan agar tubuh terhidrasi dengan baik dan bisa memasak saat berkemah di Pos Pemancar.

Jalur terjal disertai pohon yang rimbun menemani perjalanan menuju Pos 2. Namun, kemarau tetap membuat debu bertebaran, cukup mengganggu jarak pandang dan pernapasan serta butuh kesabaran untuk menapakinya, terlebih bila ada pendaki lain yang akan turun menuju basecamp.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat