kievskiy.org

Perempuan Indonesia untuk Ekspedisi Kenali Negeri

Bendera Indonesia.
Bendera Indonesia. /Pixabay/arhnue

PIKIRAN RAKYAT - Brand Ambassador Eiger sekaligus pegiat alam bebas Khansa Syahla bercerita tentang rasa cintanya terhadap Tanah Air yang bertambah setelah mendaki gunung. Dia mengungkapkan, aktivitas luar ruang juga membuat semakin mengenali Indonesia dari berbabagai sisi.

"Aku udah nyoba dari Aceh sampai Papua, macam-macam medan gunungnya, bervariatif, dan itu jadi ngeliat bahwa Indonesia itu punya view lain, jadi aku ngeliatnya dari puncak gunung dan mancam-macam banget, alamnya berbeda-beda lalu hutannya berbeda-beda dan dari desa-desa di kaki gunung juga yang masyarakatnya hangat banget, jadi itu sih yang bikin aku semakin cinta sama Indonesia," kata perempuan berusia 17 tahun itu, Senin, 14 Agustus 2023.

Perempuan yang sudah mendaki 82 gunung itu membeberkan cara membagi waktu untuk beraktivitas di luar ruang di tengah kesibukannya sebagai seorang pelajar.

"Alhamdulillah aku dari SD sampai SMA itu dapat beasiswa dari prestasi pendakian gunung aku, semua sekolahku itu support aku dalam mendaki gunung," ujar siswi SMA Labschool Jakarta itu, "kalau aku itu mendaki gunung saat libur sekolah entah di weekend-weekend seperti Sabtu-Minggu aku bisa tek-tok ataupun waktu libur-libur panjang."

Baca Juga: Kenapa Orang Sunda Menyebut Semua Jenis Pasta Gigi sebagai Odol?

Di mengungkapkan, bila kegiatan mendaki gunungnya bertepatan dengan waktu sekolah, sekolah mengizinkannya. "Kayak waktu ke Elbrus (Rusia) bertepatan dengan 17 Agustus, sekolah mendukung banget untuk naik gunung terus. Yang penting tetap dikejar tugas-tugasnya."

Kibar bendera

Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager Galih Donikara menuturkan, pihaknya menyelenggarakan acara kibar bendera Merah Putih di 17 gunung secara serentak di Pulau Jawa bertajuk Ekspedisi 17. Ada 17 tim yang ikut dalam ekspedisi tersebut, terdiri dari 86 pendaki wanita yang sebelumnya mengikuti Women Adventure Course (WAC).

WAC, ujarnya, dirancang agar para peserta mengetahui hal yang mesti dilakukan di alam bebas dan saat berekspedisi. Galih pun mengungkapkan alasan di balik bekal ekspedisi untuk perempuan.

"Karena ekspedisi perempuan di Indonesia itu jarang sekali, satu dekade terakhir itu belum ada yang ekspedisi, kecuali Dimitri sama Matilda yang menyelesaikan seven summit dunia, setelah itu enggak ada lagi. Lalu WAC ini kita rancang memberi pengetahuan ekspedisi dan kita tantang (para peserta) melaksanakan ekspedisi, mempraktikkan pengetahuannya di WAC," katanya dalam podcast Ngobrol di PR yang tayang di kanal YouTube Pikiran Rakyat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat