PIKIRAN RAKYAT – Pihak pengelola Blackhole KTV mengungkapkan pernyataan tak terduga terkait insiden kematian Dini Sera Afrianti (29) di tangan sang kekasih, Gregorius Ronald Tannur (31). Anak anggota DPR RI itu disebut kembali ke tempat karaoke untuk menemui sekuriti dan meminta rekaman kamera pengawas CCTV yang terpasang di lift.
Permintaan Gregorius Ronald Tannur tersebut langsung ditolak oleh pihak pengelola Blackhole KTV. Pelaku penganiayaan ini bahkan menipu sekuriti dengan mengaku telah ditampar oleh Dini Sera Afrianti.
Sekuriti Blackhole KTV menyarankan Gregorius Ronald Tannur untuk menghubungi pihak manajemen mal yang menaungi tempat karaoke tersebut. Kedatangan kekasih Dini Sera Afrianti untuk meminta rekaman CCTV ini sekira 10 menit setelah menghilangkan nyawa sang kekasih.
“Dia bercerita telah ditampar oleh kekasihnya di dalam lift dan meminta rekaman CCTV. Kami jawab, CCTV di dalam lift adalah milik Mal Lenmarc. Kalau mau minta silakan menghubungi manajemen mal,” ujar Legal Permanen Blackhole KTV & Club Sudiman Sidabukke.
Baca Juga: 5 Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Pakai Sisir Kotor, Sadari Sebelum Terlambat
Tak diketahui niat asli Ronald meminta rekaman CCTV di tempat karaoke tersebut. Namun dia sampai dua kali mendatangi sekuriti dan mendesak untuk diizinkan mendapat rekaman kamera pengawas di lift.
“Tidak bisa kami kasihkan karena CCTV di dalam lift bukan wewenang kami,” ujar Sudiman menambahkan.
Pihak pengelola Blackhole KTV menegaskan bahwa tempat kejadian perkara (TKP) Ronald menghilangkan nyawa kekasihnya yakni area lift dan parkiran bukan bagian dari tempat karaoke. Komisaris Blackhole KTV Club Judystira Setyadji menyebut area TKP merupakan milik Mal Lenmarc.
“Termasuk sejumlah petugas sekuriti yang pertama kali melihat dan sempat merekam saat korban Andini tergeletak di parkiran bukanlah karyawan kami. Mereka adalah sekuriti Mal Lenmarc,” kata Judystira Setyadji, dikutip dari Antara, 8 Oktober 2023.