kievskiy.org

AHY, Anda Mau ke Mana Setelah Tak Jadi Cawapres?

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT – Bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) semula diklaim tanpa syarat memajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sekaligus putra Presiden Republik Indonesia (RI) ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Pernyataan gabung tanpa syarat itu sempat diutarakan oleh Kepala Badan Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra pada Rabu, 6 September 2023 yang lalu.

“Demokrat tidak akan meminta cawapres menjadi sebagai syarat untuk berkoalisi,” kata Herzaky di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat.

Pernyataan itu juga sekaligus menegaskan bahwa kepindahan partai berlambang bintang mercy ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto tidak terkait dengan ambisi AHY untuk maju menjadi cawapres.

Terkait pindahnya Demokrat ke KIM akibat Bacapres Anies Baswedan meminang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres pada Sabtu, 3 September 2023 yang lalu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Riefky Harsya menyebut bahwa Anies Baswedan sendiri lah yang sempat mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan AHY sebagai cawapresnya.

Kendati demikian, keputusan yang dinilai sepihak oleh KKP yang beranggotakan Partai Nasdem dan PKS membuat Partai Demokrat merasa dikhianati.

Baca Juga: AHY dan Gibran Rakabuming Bertemu, Bahas Pilpres 2024 sambil Sarapan Bubur Ayam

“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Riefky pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Hal itu juga dikuatkan dengan bukti secarik surat yang ditulis tangan oleh Anies Baswedan bertanggal 25 Agustus 2023. Surat tersebut dengan lugas menjelaskan keinginan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk meminang AHY menjadi cawapresnya.

“Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024. Teriring salam hormat,” kata Anies Baswedan dalam suratnya yang viral di media sosial.

Dia mengisahkan, kala Anies Baswedan resmi diusung sebagai Capres oleh Partai NasDem pada 3 Oktober 2022, partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu belum mampu membentuk koalisi hingga 22 Januari 2023. Pasalnya, syarat Presidential Threshold 20 persen mau tidak mau harus dipenuhi Anies Baswedan dan Partai NasDem.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat