kievskiy.org

Pocong Gibran Jadi Simbol Kekecewaan Relawan Jokowi di Yogyakarta: Lawan Politik Dinasti!

Gerakan Rakyat Yogya Melawak melakukan aksi unjuk rasa dengan memasang replika pocong Gibran di  Jalan Laksda Adisucipto, Senin, 23 Oktober 2023.
Gerakan Rakyat Yogya Melawak melakukan aksi unjuk rasa dengan memasang replika pocong Gibran di Jalan Laksda Adisucipto, Senin, 23 Oktober 2023. /Twitter.com/@tukangrosok22_

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah relawan Jokowi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Yogya Melawak melakukan aksi teatrikal dengan memasang 6 replika pocong masing-masing bertuliskan huruf "G-I-B-R-A-N" di pertigaan Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

Selain pocong, para aktivis juga membawa keranda mayat berbalut kain putih dengan tulisan 'Matinya Jokowi', yang kemudian ditaruh di tengah jalan raya pada Senin, 23 Oktober 2023.

Koordinator Gerakan Rakyat Jogja Melawak, Yogie Prasetyo menuturkan, aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas sikap Presiden Joko Widodo, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang dianggap telah mempermainkan politik dengan cara nepotisme.

Baca Juga: Surat Albert Eistein Kutuk Israel Viral Kembali, Fisikawan Yahudi Tentang Kuat Zionisme

"Kami aktivis Gerakan Rakyat Yogya Melawak siap melawan politik dinasti yang sudah dipraktikkan oleh Jokowi di akhir jabatannya. Jokowi telah memberi contoh bukan sebagai negarawan yang baik. Jokowi adalah new orde baru," ujar Yogie.

Atas pencalonan Gibran Rakabuming oleh Partai Golkar dan dukungan Jokowi yang diberikan pada anaknya, Gerakan Rakyat Yogya Melawak mencabut dukungan mereka pada sang presiden beserta keluarganya.

Makna Pocong Gibran dan Keranda Mayat Jokowi

Enam replika pocong yang jika disandingkan bertuliskan nama Gibran, menurut Yogie adalah representasi dari matinya hati nurani sang Wali Kota yang tega berkhianat dari Partai PDIP hanya dalam waktu 'satu malam'.

Gerakan Rakyat Yogya Melawak kecewa lantaran Gibran seolah melupakan sejarah dan menerima pencalonan dari koalisi berbeda demi Pilpres 2024.

Baca Juga: Mahfud MD: Putusan MK Itu Inkrah, Kalau Didebat Lagi Malah Bahaya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat